Mohon tunggu...
Wening Yuniasri
Wening Yuniasri Mohon Tunggu... Pelajar kehidupan - Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024

Menulislah, maka engkau abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Yang Berjarak pada Jeda Lorong Langit Kota

11 Mei 2025   06:07 Diperbarui: 13 Mei 2025   14:02 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lorong. (Sumber: Dokumentasi Pribadi/ Wening Yuniasri)

Yang Berjarak pada Jeda Lorong Langit Kota

Apa yang disampaikan oleh mata pada setiap perjalanan
Kaki melangkah, mata memandang
Setiap sapuan warna cahaya
Pada jarak terhadap fokusnya
Memunculkan bayang-bayang retina

Aku menangkap kau dalam setiap pengejaran

Apa yang disampaikan secara enggan oleh langit kotamu
Lalu disampaikan secara enggan oleh langit-langit bilikmu
Langit-langit lorong
Langit, langit
Hingga kau enggan menyentuh tanda pisah bagi langit-langit itu

Bagiku, lirihmu, tiada tanda pisah bagi kita
Tiada spasi, pun jeda
Karena meski tanpa spasi,
Segala kata antara kau dan aku tetap berfungsi

Jogja, 11 Mei 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun