Yang Berjarak pada Jeda Lorong Langit Kota
Apa yang disampaikan oleh mata pada setiap perjalanan
Kaki melangkah, mata memandang
Setiap sapuan warna cahaya
Pada jarak terhadap fokusnya
Memunculkan bayang-bayang retina
Aku menangkap kau dalam setiap pengejaran
Apa yang disampaikan secara enggan oleh langit kotamu
Lalu disampaikan secara enggan oleh langit-langit bilikmu
Langit-langit lorong
Langit, langit
Hingga kau enggan menyentuh tanda pisah bagi langit-langit itu
Bagiku, lirihmu, tiada tanda pisah bagi kita
Tiada spasi, pun jeda
Karena meski tanpa spasi,
Segala kata antara kau dan aku tetap berfungsi
Jogja, 11 Mei 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI