Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesak di Ruang Publik

29 Januari 2023   12:30 Diperbarui: 29 Januari 2023   12:39 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesak | sumber: unsplash.com

 

SESAK DI RUANG PUBLIK

ruang publik
kini terasa sesak
napas megap-megap
taklagi lega seperti baheula
udara kotor
mencemari hidup yang kotor
asap knalpot
kendaraan bermotor
mengangkut emisi
tiada henti
jika di lakukan foto torax
maka akan terlihat jelas paru-paru mengandung banyak flex
dan penuh dengan bundaran-bundaran putih

ruang publik
kini terasa sesak
bukan hanya oleh asap knalpot
tapi juga oleh beragam spanduk atau plakat yang
membentang di sudut-sudut kota
mengeritik perpu
menampilkan calon pemimpin masa depan
melarang aktivitas ibadah
memberitahu
ada koalisi baru
memimpikan datangnya endemi
menjual produk-produk baru
mulai dari kecap no satu
air mineral dalam kemasan
sabun cuci kemasan baru
hingga asuransi
kematian

ruang publik
kini terasa sesak
komunitas terbelah dalam bingkai politik identitas
menuju tahun 2024
rakyat di akar rumput dibingungkan dengan proses peradilan fs
yang rumit
ribet berbelit
yang tuntutannya jauh dari rasa keadilan masyarakat
menurut petinggi negeri
ada sekompok orang yang ingin
agar fs bebas
atau tuntutannya biasa-biasa saja
sebab ia punya
kartru troef tentang lika-liku institusi
rakyat migrain
mahasiswa fakultas hukum
merasa kurikulumnya non relevan

ruang publik
terasa sesak
kasus kdrt
pelakor
kejahatan seksual
pelecehan seksual murid
oleh sang guru
atau pelecehan seksual ditengah keluarga
makin marak
dan viral di medsos

tokoh agama
tokoh pendidikan
tokoh masyarakat
mesti proaktif
membantu pemerintah
membersihkan ruang publik
dari kisah-kisah
bersimbah darah
maraknya politik identitas
kejahatan seksual
pembunuhan berantai
dan beragam tindakan amoral
yang mewarnai hidup membangsa

NKRI harus tampil prima dan bermartabat
ditengah dunia yang penuh aib dan noda
kontroversi dan inkonsistensi
dalam pelaksanaan undang-undang
mesti diakhiri
NKRI harus bangkit
sebagai negara hukum
yang warganya
menganut berbagai agama
NKRI yang majemuk harus
berjuang terus menjadi negara
yang diberkati Tuhan.

Jakarta, 27 Januari 2023/pk.4.30
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun