Mohon tunggu...
Wanda Fitriani
Wanda Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa baru di salah satu universitas yang ada di Semarang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri dalam Chemistry

6 Desember 2021   07:30 Diperbarui: 6 Desember 2021   07:36 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Gu-gue kepo." Gugupku.

"Ha? Apaan sih, ga jelas"

"Haaa..." Helaku, "--Jadi gini,..." Ucapku menceritakan semua misteri ini dari awal sampai aku ada digudang ini ke Sinta.

"Apa!? Hahahahahhahaha...." Tawanya dengan memegang perut, sepertinya dia cukup ketawa, tapi ini tidak lucu. Ini misteri. Aku masih berdiri dengan raut wajah bingung dengan reaksi Sinta.

"---kok lu bisa sih mikir kalo ada pembunuh yang dateng ke kampus kita? Terus apa tadi? dibius? Hahhaha..." Lanjutnya.

"Ya gimana gak mikir gitu, gue nemu sapu tangan, baunya gak enak kek bangkai." Jelasku.

"Mungkin aja sapu tangannya lama gak dicuci."

"Sapu tangannya masih rapi, gak mungkin kalo gak dicuci, baunya juga gak enak, pasti dikasih obat bius." Yakinku.

"Heh!, obat bius gak ada wanginya ya, kalo ada wanginya aneh dong buat para kriminal. Terus kalo lu bilang itu obat bius, lu harusnya dah pingsan pas pertama kali hirup tu sapu tangan."

"bener juga ya..." lirihku. "---tapi kok pintu gudang gak dikunci? Terus kenapa ada bau bangkai disini? Terus ini, ada darah disini!" Lanjutku dengan mengarahkan jari telunjukku ke arah darah dibawahku.

"Dasar anak kota, pintu gudang gak dikunci karena emang udah rusak aja, lagi pula isinya cuma barang bekas gak dipake dikampus. Terus bau bangkai ini itu bangkai tikus, gudang udah kotor gini ditambah deket kebun gak keurus, wajar kalo ada tikus. Dan darah itu mungkin darah tikus, kan tikusnya mati kejepit, makanya darahnya meluber. Dan kalo lu tanya kenapa darahnya merah, kan emang darah merah, dimana-mana darah yang keluar kalo luka itu merah, entah itu hewan atau manusia. Paham?" Jawabnya menjelaskan. Aku cuma bisa diam dan kembali mengaitkan penjelasan Sinta dengan kejadian siang ini. Ada benarnya juga sih penjelasannya. Berarti hipotesisku salah, masalahnya salah, dan aku gagal buat mecahin misteri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun