waktu tidak berbohong dengan sikapku
aku semakin lupa siapa aku
teman, mereka pergi satu demi satuÂ
tawa dan pujian hilang, dan kini aku dan kesendirianku
aku mulai terkaku diatas  bangku
kursi rodaku
penyeselanku
setelah aku tidak pernah membalas senyum ibuku
setelah larinya aku dari hangatnya pelukan saudara dan sahabatku
aku kini telah terpaku diantar dua roda sebagai kakiku
aku yang dulu marah dengan tamparan ayahku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!