menyesal
penyesalanku
setelah aku menampik semua kata ayah dan ibuku
setelah aku tidak menerima saran sudara dan sahabatku
aku yang terlalu asyik dengan teman lingkunganku
yang sepertinya mereka yang mengerti aku
hanya mereka yang membuatku tertawa waktu menerima cerewetan dari ibu
hanya mereka yang mengusap air mata dari tampar sakit ayahku
katanya dia sudah tidak tahan dengan sikapku
katanya aku angkuh
tetapi berbeda dengan temanku mereka memujiku
waktu tidak berbohong dengan sikapku
aku semakin lupa siapa aku
teman, mereka pergi satu demi satuÂ
tawa dan pujian hilang, dan kini aku dan kesendirianku
aku mulai terkaku diatas  bangku
kursi rodaku
penyeselanku
setelah aku tidak pernah membalas senyum ibuku
setelah larinya aku dari hangatnya pelukan saudara dan sahabatku
aku kini telah terpaku diantar dua roda sebagai kakiku
aku yang dulu marah dengan tamparan ayahku
dan sekarang dia tidak lagi bersama ku
kata ibu malam itu ayah pergi bersama dengan rasa geram terhadapku
bagaiman aku bisa ampun kepada ayah, atas dosaku
sadar
tersadarÂ
setelah aku  tersungkur
dan kata ibu, aku harus sabar
 ingin aku dismbar oleh halilintar
mengapa aku baru sadar
hanya mereka ini tempatku bersandar
wallsman-22-11-18