Pagebluk? Apaan tuh?Â
Itulah yang terbesit dalam benakku ketika salah seorang teman di sosial media mengeluarkan kata itu. Asumsiku bilang pagebluk semacam gedebak gedebuk, sebuah kondisi panik dan mencemaskan.Â
Ternyata oh ternyata pagebluk dipakai sebagai sinonim masa pandemi, meski ngga hanya pandemi tapi juga kondisi-kondisi lain yang menyulit-nyulitkan juga bisa memakainya istilah ini.
Ngomongin pagebluk, jadi dibuat flashback peristiwa tujuh bulan lalu saat pertama kali pemerintah mengumumkan Covid 19 sebagai wabah pandemi alias menyeluruh sedunia! Waktu itu posisinya aku lagi recovery Icham yang habis dirawat di RS.Â
Pandemi membuat segala aktivitas offline terjewantahkane dalam bentuk daring. Kelas daring, workshop daring dan lain sebagainya. Anjuran #dirumahaja pun kayak jadi pilihan satu-satunya.Â
Ngga hanya itu, salah satu hal yang ngga terlupakan juga adalah ketika pemerintah Arab Saudi mengganti kalimat adzan menjadi anjuran sholat di rumah. Seketika air mataku menetes, ngga nyangka aja sampai ada anjuran kayak gitu. Segitu efeknya si Coro!
Semua ini akhirnya ngefek di kesehatan mental atau kewarasan orang-orang apalagi ibu rumah tangga. Akhirnya slow but sure mulai beradaptasi dengan semua ini dan inilah caraku jaga kewarasan selama masa pagebluk ini.
1. Mengikuti Kelas Online
Pandemi bukan halangan berhenti belajar. Â Bahkan, ngerasa ngga, Moms, di masa pandemi kelas-kelas pelatihan makin banyak dan beragam. Gratis ataupun berbayar, kembali ke pilihan masing-masing.
2. Merawat Diri
Jika biasanya mungkin kita lebih asyik pergi ke luar rumah, pandemi membuat kita lebih banyak di rumah, juga lebih banyak kesempatan merawat diri. Merawat diri bisa dilakukan dengan rutin skinker-an, maskeran Dane lain sebagainya. Selain tentunya dibarengi dengan aktivitas fisik dan pola makan yang sehat & terjawab.
3. Menjalin Komunikasi
Zaman udah makin canggih dan terdigitalisasi. Mau sekadar chatting-an interaktif bisa pakai Whatsapp, DM Facebook atau Instagram. Mau video call dua orang bisa pakai Whatsapp, lebih dari itu bisa pakai Zoom, Google Meeting, Ms Team dan lain sebagainya. Udah bukan alasan untuk ngga berkomunikasi dengan  teman khususnya sesama ibu.
Kenapa sih harus menjaga komunikasi? Sepakat kan kita lebih semangat jika merasa ada temannya? Nah begitupun dalam melalui masa pandemi, menjalin komunikasi bikin kita bisa saling sharing. Meskipun tetap, teman curhat terbaik (harusnya) suami :D.