Benar saja, dia menjawab salamku tak beberapa lama. Senang yang ku rasa, padahal tak pernah kenal ataupun ketemu.
"Apa ini cinta?" ku rasa tidak, kan kata orang cinta datang dari mata turun di hati. Tapi ini berbeda, rasa yang tak hanya cinta tapi juga rindu seperti pernah ketemu.
Kami pun melanjutkan obrolan hingga akhirnya ku dapatkan nomor whatsapp untuk mengenalnya lebih lanjut.Â
"Alhamdulillah, kali ini jangan kau patahkan lagi, ya rob" doaku lirih sembari ku ketik pesan pertama di whatsapp untuknya.
Semua obrolan di whatsapp normal, biasa selayaknya dua manusia yang berkomunikasi jarak jauh. Namun heran, bunga di hati ini semakin tumbuh mekar penuh harum keindahan warnanya.
"Nur Kholifah"
Nama yang telah memuatku bisa jatuh cinta lagi tanpa pernah ketemu.Â
Sampai akhirmya, moment pertemuan pertama itu terjadi. Saat itu, dia yang sedang membangun usaha toko memerlukan bantuanku memasang komputer kasir dan aku pun mengiyakan untuk bisa datang membantu ke tokonya.
Bisa dibilang modus yang penuh dengan kejujuran hati ingin bisa dekat dan mengenalnya. Hingga aku datang ke tokonya akan tetapi dia tak ada, hanya ibunya yang ada.
"Ini tokonya Mbak Kholifah?" tanyaku sembari tersenyum ke arah ibunya.
"Injih betul, ini tokonya mbak kholifah, tapi anaknya masih keluar" jawab ibunya yang juga tersenyum ke arahku.