"Hari ini, saya ingin semua guru menulis satu kutipan inspiratif dan menempelkannya di papan literasi," katanya.
"Untuk apa, Pak?" tanya Bu Lestari.
"Untuk konten, Bu. Biar anak-anak tahu kita bukan sekadar guru, tapi teladan."
Rini hanya mengangkat alis.
"Teladan? Ya semoga bukan teladan kesombongan."
Pak Bima pura-pura tidak dengar.
Ia sibuk menulis kalimat panjang di kertas warna emas:
"Guru bukan cermin murid. Guru adalah cermin kemuliaan dirinya sendiri."
Dan entah kenapa, seluruh ruangan tiba-tiba terasa panas --- mungkin bukan karena cuaca, tapi karena ego yang mendidih dalam senyuman.
Sekolah Inspiratif baru saja memulai harinya.
Dan seperti biasa, yang paling sibuk bukan muridnya --- tapi para gurunya yang berkompetisi menjadi paling "inspiratif".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI