Dengan berpuasa, seseorang dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida yang menjadi faktor utama resiko penyakit jantung, serta dapat mengurangi tekanan darah yang membantu mencegah penyakit kardiovaskular.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh dimana dengan berpuasa akan terjadi penurunan kadar protein C-reaktif (CRP), yang merupakan indikator peradangan dalam tubuh.Â
Puasa juga merangsang tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak dan meningkatkan regenerasi sel baru, melalui proses yang disebut autofagi.Â
Ini adalah proses di mana tubuh mendaur ulang bagian-bagian sel yang rusak, yang membantu menjaga kesehatan sel dan memperlambat penuaan.
Puasa dapat memperbaiki fungsi otak dan kesehatan mental.
Secara ilmiah, dapat dibuktikan bahwa orang yang berpuasa dapat meningkatkan produksi protein yang dikenal sebagai brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang berfungsi untuk melindungi sel-sel otak dari kerusakan.Â
Orang yang berpuasa juga dapat meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan fungsi kognitif, terutama pada orang lanjut usia.
Hasil kajian tersebut memberikan bukti terhadap manfaat berpuasa terhadap kesehatan manusia dalam bentuk fisik, belum lagi pada aspek mental (jiwa) dan perilaku (dikenal dengan aspek humanitas), maupun lingkungan (kehidupan sosial).Â
Lihat juga: Puasa Sebagai Serum untuk Meraih Ketakwaan kepada Allah SWT
Dengan demikian puasa Ramadhan yang dijalankan oleh umat mu'min selama satu bulan akan membentuk perilaku hidup sehat baik secara fisik, mental (pribadi) maupun dalam membentuk budaya sehat pada aspek lingkungan (sosial). (bersambung)
Keterangan: sebagian dikutib dari buku Allah sang Tabib, juga dari hasil penelitian antara lain: