Lokasi perkemahan kali ini dekat dengan sebuah hotel berbintang lima, aku sempat takjub memandang kemegahan hotel itu. Membayangkan betapa mahal jika harus menginap di sana.
Bu Um, ayo segera pasang tendanya."teriakan dari Bu Sari membuyarkan hayalanku."
Ya bentar aku mau bermain-main dulu dipinggir pantai mau mandi."sahutku."
Pasang dulu tendanya habis itu baru mandi pantai."ujar Bu Sari lagi."
Oke kalau gitu."jawabku lagi."
Setelah tenda terpasang aku mengajak Bu Anggi dan Bu Ulan untuk berkeliling menyusuri keindahan pantai, kegiatan mandi aku tunda karena sepertinya cuaca begitu terik, kala mentari mulai meninggi dan menampakkan pesona indahnya, terik panasnya mulai terasa menyilaukan mata. Menit berlalu, tidak terasa sudah mulai sore. Lembayung senja sudah menampakkan ronanya, agaknya dia sudah siap mengantarkan senja kembali keperaduannya, aku berjalan santai dipinggir hotel bintang lima.
Jujur mataku tak jua mampu berhenti menatap keindahan bangunannya, bangunannya bergaya Erofa namun tetap ada sentuhan Indonesianya.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Ibu Bu guru Umi ya?". Tanya seorang pemuda yang tiba-tiba meraih tanganku dan menciumnya.
Tentu saja aku kaget bukan kepalang.
Masa bu guru gak inget sama saya."ucapnya lagi."
Ku perhatikan wajahnya, kulitnya begitu putih bersih lengkap dengan baju dan dasi di lehernya.