hanya jam yang musnah
oleh sajak.
Hanya sajak
(2003)Â
Anya merasa dirinya tidak lebih dari dua keluh kekal di dingin tiang listrik.Â
Ia merasa penemuan akan jam adalah berkah sekaligus kutuk. Dalam jam, manusia memberi batas sekaligus ingin menerabasnya.
Anya seketika gelisah. Bagaimana caranya marah?Â
Tapi bangku yang diduduki Anya mendadak ambruk. Seperti kerinduan yang dipaksa tidak bicara. Namun masih saja ingin memeluknya. Ingin merangkul kemarahan Anya.Â
Mungkin juga hendak mengingatkan tidak begitu memperlakukan amarah. Â
"Auw!" Sebuah paku menancap garang di pantat Anya.Â
Paku yang melarikan diri dari nasibnya. Seperti ingin terbebas dari kutuk sepi bangku tua. Di hari ketika Anya membaca soneta. Â
***
*) Soneta Dua Dentang adalah puisi karya Goenawan Mohamad yang termuat dalam kitab FRAGMEN: Sajak-sajak Baru, Gramedia: 2016.