Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kopi Tubruk, Kopi Sachet, dan Tidur yang Hilang

6 Oktober 2025   08:48 Diperbarui: 5 Oktober 2025   15:48 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi tubruk murni kerap dianggap lebih ramah tubuh dibanding kopi instan kemasan. (Sumber: Dok. Pribadi/Tupari) 

Kombinasi bahan inilah yang sering membuat tubuh bereaksi berbeda. Bukan hanya kafein, tapi juga kandungan gula dan krimer bisa memicu lonjakan energi sesaat, lalu diikuti rasa gelisah. Bagi sebagian orang, reaksi ini bisa membuat sulit tidur.

Kopi dan Kafein: Mengusir Kantuk, Mengundang Gelisah

Rahasia kopi ada pada kafein. Zat ini bekerja dengan cara menghalangi adenosin, senyawa di otak yang menimbulkan rasa kantuk. Akibatnya, tubuh tetap merasa segar dan berenergi meski sudah waktunya beristirahat.

Bagi sebagian orang, efek kafein bisa bertahan hingga enam sampai delapan jam. Itulah sebabnya menyeruput kopi sore hari kerap berujung pada tidur larut malam. Bahkan, pada mereka yang lebih sensitif, secangkir kopi kecil bisa cukup membuat malam panjang tanpa kantuk.

Dampak Konsumsi Kopi Berlebih pada Tidur

Minum kopi tentu tidak selalu buruk. Namun, bila berlebihan atau tidak tepat waktunya, kopi bisa mengacaukan tidur kita.

1. Sulit tidur (insomnia) - Kantuk tertunda, mata tetap terjaga meski tubuh lelah.

2. Tidur dangkal - Fase tidur nyenyak (deep sleep) menjadi lebih singkat, membuat tubuh tidak benar-benar pulih.

3. Pola tidur bergeser - Jam biologis tubuh (circadian rhythm) terganggu, tidur jadi larut, bangun pun sulit.

4. Efek jangka panjang – Jika berulang, bisa menyebabkan kelelahan kronis, stres, hingga meningkatkan risiko hipertensi dan gangguan metabolisme.

Tidak Semua Orang Sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun