Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jurnal Kompasianer Debutan, 6 dari 8 Jadi Artikel Pilihan: Tips dan Catatan bagi Newbie

1 Agustus 2019   13:03 Diperbarui: 1 Agustus 2019   13:13 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto petikan dari 'Buku Catatan untuk Calon Penulis' karya Phutut EA | Dok. pribadi

Saya orang baru di sini, belajar banyak dari senior yang sudah lama jadi Kompasianer melalui tulisan-tulisannya. Tujuan pertama saya datang ke sini hanya menulis, menulis dan menulis. Ternyata Kompasiana memberikan saya banyak hal.

Saya teringat, tulisan pertama di blog pribadi saya terbit di tahun 2007, namun pasang surut sejak saat itu. Saya angin-anginan untuk menulis dan nge-blog lagi.

Ketika usia saya sudah beranjak kepala tiga, saya seperti tersadarkan lagi bahwa hidup harus segera meninggalkan warisan. Dan 'tulisan yang bermanfaat' adalah salah satu warisan terbaik yang bisa saya tinggalkan.

Tulisan pertama yang saya layangkan di Kompasiana adalah tentang saya dan ibu saya. Saat itu juga langsung dipilih menjadi Artikel Pilihan. Sebuah pelecut semangat yang sangat dibutuhkan bagi saya sebagai debutan. Anda yang sudah senior, pasti masih ingat betapa excited kala label Artikel Pilihan pertama kali tertempel di tulisan kita.

Kini, sudah delapan tulisan saya layangkan di Kompasiana dalam delapan hari, sehari satu tulisan. Dan, Alhamdulillah enam di antaranya menjadi Artikel Pilihan. Belum ada Artikel Utama yang pernah saya dapatkan, ini sekaligus menjadi tantangan saya pribadi.

Saya menyadari, cerita-cerita perjalanan awal setiap orang sangat bermanfaat bagi saya, kala saya sedang berperan menjadi debutan. Maka seperti menjadi 'kewajiban moral' bagi saya membagikan ulang apa yang saya dapatkan dan lakukan kala usia masih seumur jagung di sini.

Saya takut akan kutukan pengetahuan: kita akan sulit sekali membayangkan kondisi saat kita tidak tahu, dikala kita sudah paham, sebagaimana disampaikan duo Profesor bersaudara Chip Heath -- Dan Heath dalam bukunya Made to Stick.

Tulisan ini jelas tidak relevan bagi penulis non-debutan di Kompasiana. Mereka sudah menemukan 'ritme'nya sendiri untuk terus menulis, maka pengalaman ini saya khususkan bagi sesama debutan untuk saling menyemangati sekaligus ikut memeriahkan Kompasiana yang kita cintai bersama.

Karena tujuan awal saya di sini adalah menulis, menulis, dan menulis, maka saya mencanangkan aktivitas #WritingMarathon versi saya sendiri. 

Layaknya kompetisi lari marathon yang berjarak 42,195 km dalam sekali tempuh pelari, writing marathon versi saya adalah menulis selama 42 hari terus menerus tanpa putus, 1 tulisan setiap hari.

Sebelumnya, saya bukanlah penulis aktif. Justru di sini saya ingin menantang diri saya sendiri menembus batas kemampuan saya. Tantangan ini bisa jadi sangat mudah bagi 'penulis marathon' yang sudah terbiasa, namun bagi debutan seperti saya, ini menjadi sebuah target yang menantang sekaligus achievable.

Tangkapan layar dashboard akun Kompasiana saya
Tangkapan layar dashboard akun Kompasiana saya

Perjalanan saya memang masih panjang. Masih masuk di hari ke-9 dari target 42 hari nonstop.

Yang saya lakukan sejauh ini adalah:

  1. Menulis dengan serius setiap harinya. Satu tulisan harus bisa dinikmati pembaca secara utuh.
  2. Cukup satu pesan saja dalam setiap tulisan yang ingin saya sampaikan kepada pembaca.
  3. Menuliskan apapun yang membuat saya tertarik, saat itu juga.
  4. Melakukan riset seperlunya untuk menjadikan tulisan saya bukan 'omong kosong' yang menimbulkan bantahan yang merepotkan saya di belakang. Dan jangan lupa menyebutkan sumber jika memang kita 'meminjam' idenya.
  5. Melengkapi dengan ilustrasi/foto/gambar 'ciptaan' sendiri. Bisa dari foto yang saya ambil sendiri, ilustrasi yang saya buat sendiri, minimal grafis yang saya edit sendiri meski hasil dari tangkapan layar.
  6. Mencari ide tulisan dari berselancar menelusuri laman-laman yang ada di kompasiana.
  7. Memanfaatkan blog competition, double K-reward dan tema pilihan sebagai pemantik ide awal tulisan.

Biasanya saya menghabiskan waktu rata-rata 2 hingga 3 jam untuk setiap tulisan. Tergantung tema, kesiapan data pendukung, dan penguasaan materi yang saya miliki. Namun semua tulisan yang saya buat, adalah hal-hal yang memang saya minati dan sudah lama saya ikuti.

Uniknya, enam dari delapan tulisan yang telah saya buat, justru jumlah reader terbanyak adalah tulisan yang tidak menjadi Artikel Pilihan oleh Kompasiana.

Enam tulisan saya yang menjadi Artikel Pilihan yaitu: 

Sedangkang dua tulisan saya yang tidak menjadi Artikel Pilihan, namun memiliki jumlah pembaca terbanyak sampai saat artikel ini ditulis yaitu: 

Maka, jadikan pelecut motivasi jika tulisan kita menjadi Artikel Pilihan, namun tetap semangat jika tidak, jangan-jangan malah memancing jumlah pembaca lebih banyak. Artinya pesan yang ada di dalamnya tertransfer ke lebih banyak benak.

Bukankan itu tujuan utama kita menulis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun