Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Jalan Sunyi Menyentuh Hati dan Jiwa

12 April 2025   04:20 Diperbarui: 12 April 2025   04:37 2467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi: Jalan Sunyi yang Menghidupkan Otak dan Menyentuh Jiwa

April dikenal sebagai Bulan Puisi Nasional. Mungkin sebagian orang bertanya, "Kenapa puisi perlu dirayakan?" Bukankah puisi hanya permainan kata yang sulit dimengerti, atau malah dianggap membosankan oleh pelajar sekolah?

Saya sendiri pernah mengalaminya. Ketika saya mengajar dulu, tidak sedikit murid yang mengernyitkan dahi saat pelajaran puisi dimulai. Mereka merasa puisi itu "ngawang", terlalu halus, dan tidak membumi. Tapi justru di sanalah letak kekuatannya.

Lebih dari Sekadar Metafora

Puisi bukan sekadar susunan kata-kata yang indah. Puisi adalah jendela jiwa. Ketika seseorang menulis puisi, ia menumpahkan apa yang tak bisa diucapkan dengan kalimat biasa tentang luka, harapan, cinta, dan kehilangan.

Penelitian ilmiah pun mulai mengakui kekuatan ini. Di masa pandemi, sebuah studi menemukan bahwa komunitas yang membaca dan menulis puisi secara daring mengalami peningkatan kesehatan mental. Bagi mereka yang sedang dalam perawatan , terapi puisi membawa ketenangan dan makna baru dalam menghadapi hidup.

Bahkan anak-anak pengungsi dari Afghanistan yang mengalami trauma terbantu melalui puisi. Dengan menulis dan membacakan karya mereka, mereka belajar memaknai kembali hidup dan membangun harga diri yang sempat hilang.

Puisi dan Otak: Ada Hubungan Nyata

Para peneliti dari berbagai universitas di dunia menemukan bahwa membaca puisi dapat merangsang bagian otak yang berhubungan dengan emosi, daya ingat, dan empati. Sama seperti musik, puisi bisa memicu respons emosional yang dalam dan itu sangat penting untuk kesehatan mental.

Tidak heran, kini semakin banyak profesional yang mulai menerapkan biblioterapi dan terapi puisi sebagai pendekatan alternatif untuk pemulihan jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun