Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Prospek Dolar AS dan Rupiah versus Yuan (RMB)

4 Februari 2018   11:25 Diperbarui: 7 Mei 2019   23:09 13682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para analis yang diwawancarai oleh Bloomberg khawatir bahwa  jika the Fed melanjutkan QT-nya sd akhir 2019, sistem perbankan AS akan  kekurangan cash. Menurut data the Fed, QT itu telah memaksa perbankan AS memakai cadangan lebih mereka yang diparkir di the Fed sehingga merosot dari di atas USD 2 triliun menjadi sekitar USD 1,5 triliun. Selain itu,  perbankan AS mendobelkan permintaan dana murah dari the Fed sejak kuartal ke-2 tahun 2018. Akibatnya, suku bunga semalam di antara perbankan AS sudah naik selama tahun ini saja. 

Karena itu, para analis tersebut dan bankir minta the Fed menghentikan  QT-nya.

2. Pamor AS dan USD akan terus merosot karena:

i. Hidup sebagian bangsa AS disubsidi oleh bangsa lain, terutama oleh China, melalui surat utang pemerintah AS senilai USD 1,2 triliun per akhir 2017 [Laporan Tahun 2016 Badan Pengurus Devisa Asing (SAFE)  China] dari sekitar USD 6,3 triliun utang pemerintah AS yang dipegang oleh investor asing. Untuk subsidi itu, rakyat AS, melalui pemerintah AS, membayar bunga sekitar USD 36 miliar per tahun kepada pemerintah China saja dari sekitar USD 189 miliar yang pemerintah AS bayar setiap tahun kepada para investor asing tersebut. Angka USD 36 miliar itu belum mencakup bunga sekitar USD 7 miliar atas surat-surat utang senilai USD 200 miliar, yang juga dipegang oleh pemerintah China,   terbitan Freddie Mae dan FannieMae, perusahaan-perusahaan milik pemerintah federal AS. Selain itu, pemerintah China memegang saham-saham perusahaan AS senilai sekitar USD 200 miliar. Selain itu, secara tidak langsung SAFE memegang surat-surat utang yang nilainya tidak diungkapkan, terbitan pemerintah dan perusahaan-perusahaan milik pemerintah federal AS melalui London, Cayman, Luxembourg dll yang merupakan pusat-pusat keuangan internasional; 

forms-of-foreign-portfolio-investments-in-the-us-5bb99ab812ae94110858ae82.jpg
forms-of-foreign-portfolio-investments-in-the-us-5bb99ab812ae94110858ae82.jpg
Sumber: US Portfolio Holdings of Foreign Securities as of June 2017, Department of the Treasury, Federal Reserve Bank of New York, Board of Governors of the Federal Reserve System, April 2018

Update 2 Januari 2019

Kesimpulan Pasar Obligasi: AS lebih berisiko daripada China

Pada 12 Desember 2018 (Markets conclude the US is riskier than China), Bloomberg melaporkan bahwa Donald Trump adalah presiden AS pertama yang harus menderita keadaan normal baru di mana China menjadi lebih layak dipercaya daripada AS, yaitu Amerika sekarang harus membayar lebih banyak untuk pinjam uang daripada China.

Sejak 2015, ketika the Fed mulai menaikkan suku bunga, beda antara surat-surat utang kedua negeri itu telah menyempit dan kemudian berbalik sehingga sekarang AS harus membayar yield (imbal-hasil) yang lebih tinggi daripada China ketika menjual surat utang yang berjangka satu tahun (T-bill). Itu terjadi untuk kali pertamanya pada November 2018 ketika beda (spread) antara obligasi 10 tahun China dan AS juga rontok sehingga menjadi hanya 45 basis point (0,45%), menurut data yang disusun oleh Bloomberg.

Tetapi, keunggulan historis itu, yang timbul berbarengan dengan penerapan aliansi multilateral yang telah membuat AS besar, tetapi diremehkan oleh Trump, dapat hilang total ketika para investor kehilangan keyakinan dan kepercayaan penuh pada AS.

Ada empat bendera merah di dalam utang pemerintah AS: 1. Turunnya laju pertumbuhan ekonomi AS, 2. semakin menggunungnya utang pemerintah AS, 3. Semakin berkurangnya pendapatan Kementerian Keuangan AS yang disebabkan oleh pemotongan pajak, dan 4. Kebijakan the Fed yang menjaga suku bunga tetap jauh di atas rata-ratanya selama 10 tahun terakhir ini.  

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun