Mohon tunggu...
ARSaleh
ARSaleh Mohon Tunggu... Pensiunan ASN

Pensiunan ASN, hobi menulis cerpen/novel/opini. Terkadang menulis ilmu pengetahuan. Mohon maaf, belakangan ini saya tidak konsisten mengunggah Cerbung saya karena sistemnya sering error, katanya karena padatnya traffic. Jadi bukan saya sengaja terlambat.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak Pustakawan - Bagian 9

6 September 2025   09:16 Diperbarui: 9 September 2025   06:46 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dibuat menggunakan ChatGPT

Dia tetap tidak mengerti.

Akhirnya aku menyerah. Aku tunjukkan tangan, arah, jalan, sambil mengangkat bahu dan menggerakkan tangan seperti orang sedang menari patah-patah.

Bahasa Tarzan.

Dan ajaibnya, dengan bahasa itu, dia akhirnya mengerti.
Ia menunjuk arah, dan aku angguk-angguk seperti anak kecil yang baru diajari jalan pulang.

Malam itu aku pulang ke asrama dan tertawa sendiri.
Bukan karena lucu. Tapi karena pahit.

Ternyata, bisa berangkat ke luar negeri tidak otomatis membuatmu jadi bagian dari dunia itu.
Ada harga yang harus dibayar untuk jadi "orang asing." Dan kadang, harganya adalah merasa bodoh di tengah orang-orang yang tampak cerdas.

Tapi satu hal yang kutahu:
Aku mungkin tertinggal dalam memahami kata-kata mereka. Tapi aku tidak tertinggal dalam alasan kenapa aku ke sini.

Dan itu cukup untuk bertahan satu hari lagi.

Untungnya, sebelum kuliah betulan dimulai, aku mendapat kesempatan ikut training intensif selama tiga bulan. Sebuah program khusus untuk mempersiapkan mahasiswa internasional menghadapi studi di Inggris.

Dan di situlah aku bertemu orang yang pelan-pelan menarikku keluar dari kekacauan linguistik: seorang native speaker yang pernah beberapa tahun tinggal di Indonesia.
Dialah yang pertama kali membuatku merasa:
"Oke, mungkin aku tidak sepenuhnya bego."

Dia tahu betul di mana letak kekakuan lidah kami. Dia bisa menebak kalau kami salah mengucapkan beach jadi bitch, atau sheet jadi... ya, kamu tahu.
Dia tahu kami takut salah. Dan dia tidak tertawa saat kami salah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun