Mohon tunggu...
Theresia Dharma Kartika
Theresia Dharma Kartika Mohon Tunggu... Tata Usaha di SD Katolik Cor Jesu

Penulis Novel di Fizzo,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Dinas

18 Oktober 2025   18:45 Diperbarui: 18 Oktober 2025   19:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar dari Google

Seminggu kemudian kami pindah rumah, anak-anakku senang sekali, mereka akhirnya punya kamar masing-masing, walalupun masih harus tidur berdua tapi mereka punya kasur masing-masing. Rumah itu memang masih lengkap perabotnya, di setiap kamar ada tempat tidurnya, ada almari juga, kasurnya juga ada. Jadi aku tidak perlu membeli banyak barang, cukup menyewa gerobak sapi 2 kali jalan, semua yang ada di rumah lama sudah terangkut. Barang-barang lama sengaja aku tinggal, toh aku juga masih pulang pergi ke rumah lama itu. Bahkan anak ke empatku malah pengin tinggal di rumah lama, maklum pacarnya anak desa situ.

Malam pertama aman, malam kedua sudah mulai terdengar sesuatu, entah suara sesuatu yang diseret, atau tangisan lirih.

Tapi cuma aku dan Izak anak ketigaku saja yang mendengar, untung saja.

Pagi itu istriku bangun dengan mata panda, ada lingkaran hitam di bawah matanya.

"Kamu nggak bisa tidur semalam Mi?'

"Nggak bisa Pi."

"Kok nggak bangunin aku?"

'Aku kasihan kamu pulang lembur semalam."

"Emangnya ada apa?"

"Nggak ada apa-apa, cuma perasaanku aja yang seperti orang yang was-was, aku seperti dilihatin seseorang."

"Hanya perasaanmu aja itu Mi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun