Malam datang, bulan bersinar di sampingnya bintang
Di sini, jiwa-jiwa terlelap
Kumbang malam bersahut-sahut
Memekik memecah heningnya malam
Berharap ada satu jua leher yang mendongak
Bertanya dari mana gerangan suara itu?
Adakah yang pedulikan suara pekikan itu?
Ah, tidak!
Hanya kumbang-kumbang malang itu
Yang tahu makna sejati pekikan mereka
Dalam dahsyatnya kemelut dunia
Ketenangan pribadi menjadi prioritas tiap insani.
Di sekeliling, jiwa yang lain tergerus, insan lemah berteriak
Menjerit dalam hening penuh asa
Adalah satu jua yang menoleh
Adalah satu jua tangan terulur
Adakah yang pedulikan jeritan itu?
Ah, tidak!
Bak kumbang malam, hanya mereka yang tahu makna sejati jeritan itu
Ya, hanya mereka, kumbang malam dan para jiwa yang tergerus
Yang berjuang melawan gelap malam
Yang berjuang melawan dahsyatnya kemelut dunia
Dalam hening penuh asa
Wahai insani megah, pedulikah kalian?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI