Mohon tunggu...
Ragu Theodolfi
Ragu Theodolfi Mohon Tunggu... Penikmat seni, pencinta keindahan

Happiness never decreases by being shared

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Dari Nol ke 10K: Perjalanan Menuju Kupang Exotic Run

14 Mei 2025   22:36 Diperbarui: 15 Mei 2025   12:10 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekaman durasi dan kecepatan  latihan (Dokpri)

Memang,  masih banyak yang perlu saya tingkatkan, terutama dalam hal kombinasi latihan—mulai dari lari jarak pendek, lari jarak panjang, hingga latihan kecepatan. Semua itu penting untuk membangun stamina dan menjaga konsistensi selama lomba nanti.

Rekaman durasi dan kecepatan  latihan (Dokpri)
Rekaman durasi dan kecepatan  latihan (Dokpri)

Selain latihan fisik, saya juga mulai memperhatikan pola makan dan asupan nutrisi, untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup energi melalui konsumsi karbohidrat dan protein, serta menjaga hidrasi dengan memperbanyak minum air, saat latihan maupun setelahnya. Nutrisi dan hidrasi ini ternyata sangat berpengaruh terhadap performa dan pemulihan tubuh.

Pemanasan dan pendinginan adalah bagian penting dalam olahraga yang sering kali dianggap sepele. Padahal, keduanya berperan besar dalam mencegah cedera dan menjaga kondisi tubuh tetap prima. 

Sebelum mulai berlari, luangkan waktu 5–10 menit untuk pemanasan, seperti dynamic stretching atau jogging ringan. Setelah selesai berlari, jangan langsung berhenti begitu saja. Lakukan pendinginan dengan stretching ringan dan jalan kaki untuk membantu otot pulih dan mengurangi risiko nyeri.

Simulasi Hari-H, menjadi bagian yang tak kalah penting untuk membantu membiasakan tubuh di jalur yang mirip kontur race,  mengatur strategi, dan menghindari kejutan saat hari lomba tiba. 

Strategi lari ala  pemula

Dengan waktu maksimal 2,5 jam, saya tahu saya tidak perlu berlari cepat. Saya hanya perlu menjaga pace sekitar 9–10 menit per kilometer, untuk  menyelesaikan lomba dengan nyaman. Untuk ini Saya menggunakan aplikasi pelacak lari, sehingga kecepatan dan jarak secara real-time dapat dipantau. 

Teknik napas yang tepat perlu dipelajari untuk membantu menjaga ritme dan mencegah cepat lelah, misalnya pakai pola 2:2, yaitu dua langkah tarik napas, dua langkah buang napas. 

Rasa letih dan menurunnya semangat pasti ada saat berlatih. Buat  mini-goals untuk membantu menjaga semangat tetap menyala, misalnya lari sampai pohon itu dulu,” lalu boleh jalan sebentar. 

Menggunakan sepatu lari yang tepat dan baju yang menyerap keringat (Foto :  wal_172619/Pixabay)
Menggunakan sepatu lari yang tepat dan baju yang menyerap keringat (Foto :  wal_172619/Pixabay)

Tampil manis dan tetap gaya

Meskipun bakal bercucuran keringat, tapi tampilan saat race memang penting. Setidaknya, bisa terlihat manis dan keren di foto start dan finish nanti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun