Oleh: Teti Taryani, Guru SMKN 1 Tasikmalaya
Baru kutahu
Kehilangan adalah lorong kian memanjang
Tak lagi tersentuh bias cahaya
meski hanya
menyelinap di sela percik harap
Redup berbalut jelaga
Kepergian begitu menyiksa
Sebab gambarmu berdenyar-denyar
pada setiap denting sunyi
pada setiap hela napas
pada rasa sakit yang
meremas luka
Bukankah dulu
sebuah kemenangan membingkai sepakat yang kita buat
Mencari jalan bahagia
mendamba kasih sehaluan
Langkah tegap
yakin berderap.
Entah mengapa
Saat kau ikuti kelok jalan di pertigaan dan tak lagi menoleh,
Jantungku berdarah
Rindu dan cemburu
Berserak di peraduan sunyi
Harap dan cinta tak lagi tinggalkan jejak
Tawa dan amarah menggumpal dalam larik dan bait
berdesakan di buku kenangan
diam-diam kubuka bersama air mata darah.
Luka yang paling purna
bertahta di hati
legam membatu.
Tasikmalaya, 23112022