Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Sewaktu, khususnya tentang Sewaktu Ditinggalkannya. Semoga bermanfaat.
Aku punya cara tersendiri untuk mencintai. Dalam hal mencintai dalam diam
Pembakaran hutan adalah masalah serius yang mengancam ekosistem kita.
Jika tubuhku adalah rumah, maka trauma sedang berjaga di depan pintu masuknya. Mau mencoba masuk? Dobrak saja.
Di pulau Rempang, kami hidup bahagia dengan kehidupan yang sederhana
Kisah tragis seorang anak sulung yang ditinggalkan keluarganya secara bersamaan menjadi pelajaran berharga untuk kita yang masih bersama keluarga.
Apakah Anda merasa hidup ini berlalu begitu cepat hingga kehilangan momen berharga? Temukan konsep 'slow living' dan bagaimana melambat dapat membantu
Hari itu, aku menatap diri di balik cermin dan merasa. Hanya merasa dan mungkin tak mengerti. Mengapa ada kesedihan melanda saat kehilangan
Diri yang hilang. Tertelan ingar bingar orang-orang.
Duka yang mendalam ketika kehilangan orang yang kita sayang pergi selamanya. Hanya doa yang mengikat rasa rindu.
Aku tidak pernah dianggap manusia biasa saja. Yang penuh keluputan dan kesalahan.
Cerita tentang kehilangan seorang ibu yang tiba-tiba
Mungkin suatu saat nanti kau kan KembaliMeski rasa kehilangan tetap adaNamun cinta tak akan pernah padam dalam hati
Kehilangan sosok ibu justru merekatkan dua insan pada perasaan saling menopang satu sama lain. Fase kehilangan bukan akhir dari segalanya.
Selamat jalan, semoga Uwa (paman) tenang di alam sana
Ayah, juniku berkabung. Selamat Jalan Ayah, selamat ulang tahun ditempat yg tak lagi sama.
Ia sudah kehilangan kekasih nya setelah malam itu.
Sekali lagi, aku ingin menjadi orang yang meyakinkanmu
Awalnya, hatiku kerap dibuat cemas akan bagaimana kabarmu.