Laptop saya kemarin sempat terasa aneh. Suhu panasnya makin menjadi-jadi, kipasnya berisik, dan setiap kali saya sleep laptop, dia malah shut down sendiri dan nggak bisa langsung hidup lagi.
Awalnya saya pikir cuma error sesaat. Tapi lama-lama, suara kipasnya makin kencang dan bahkan sempat terdengar seperti ada gas panas keluar. Bukan cuma panas di tangan, tapi juga bikin telinga nggak nyaman.
Sebagai seseorang yang belum pernah servis laptop sama sekali alias masih awam, saya mulai panik. Pikiran saya langsung ke hal-hal yang dramatis, “Jangan-jangan udah laptop tua nih.” Kebetulan laptop saya mau menginjak usia 5 tahun.
Di tengah kepanikan itu, saya akhirnya melakukan hal yang sering dilakukan Gen Z: buka TikTok. Saya ketik keyword “laptop panas,” “laptop sleep mati,” dan semacamnya.
Ternyata banyak banget video yang menjelaskan bahwa masalah seperti ini sering terjadi karena mesin laptop kotor dan penuh debu. Banyak yang menyarankan untuk servis dan bersihkan bagian dalamnya secara rutin, minimal dua tahun sekali.
Saya pun mulai tenang sedikit. Tapi tetap saja, pergi ke tempat servis itu nggak gampang. Ada rasa takut sih sebenarnya, takut ditipu, takut harga mahal, takut data hilang, dan takut hasilnya nggak memuaskan.
Saya akhirnya tanya ke seorang teman yang sudah pernah beberapa kali servis laptopnya. Untungnya dia punya satu tempat favorit yang dia percaya. Tanpa pikir panjang, saya minta alamatnya dan segera ke sana dua hari setelah saya bertanya dengan teman saya.
Begitu sampai, suasananya cukup nyaman. Tukang servisnya menyambut saya dengan ramah dan sabar mendengarkan keluhan saya satu per satu.
Setelah diperiksa, dia pun sempat bertanya tahun berapa lama laptopnya tidak diservis. Saya jujur bahwa belum pernah sama sekali. Laptop ini satu-satunya alat yang kuat menyimpan perjuangan semasa kuliah.
Dengan tegas pun dia berkata, “Ini laptopnya harus dibersihkan dalamannya, Mbak. Debunya udah tebal. Sebenarnya ini salahnya dari awal pas beli, sih. Harusnya sellernya info kalau per dua tahun laptop itu wajib dibersihin. Kalau enggak, ya gini hasilnya.”