Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengukur Sepi

7 November 2022   00:02 Diperbarui: 7 November 2022   00:03 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengukur Sepi
===
sederet angka di jam dinding. warna langit langit di kamar. pendingin ruangan yang rusak dan kulkas yang kosong. hujan jatuh berangsur angsur, tanpa penggaris, menggusur sepi pada yang lain. suara suara yang membawa aroma, irama yang selalu mengajak untuk datang. atau mengajak pulang. orang bilang kampung halaman adalah penawar sepi. mengukur hakikat sepi.orang orang pergi. orang orang tak kembali. 

Baca juga:

Baca juga: Menanam Sepi Sepi

Baca juga: Mengukur Bayang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun