Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanam Sepi Sepi

21 Agustus 2021   02:26 Diperbarui: 21 Agustus 2021   02:33 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi.dok.Kompas.2021

puisi menanam sepi sepi
sajak mematut sepi sepi
sepi sepi mampir di kepala musafir
sesekali sunyi menyindir

Sunyi itu kosong dan getir
dan sepi adalah gelegak resah
yang bisa disusup amarah.

Semua sepi sepi tertanam rapi
bersejajaran di taman akal dan batin
subur dalam kesabaran.

Puisi menanam sepi sepi
sajak mematut sepi sepi
orang orang berburu keramaian
dalam genggaman yang kosong.

Puisi tak bertepi
membangun menara sepi sepi
melihat kota kota
mencacah peristiwa peristiwa
di dalamnya:
Tanaman sepi sudah meninggi
.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun