Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kabar Malam

5 November 2022   21:23 Diperbarui: 5 November 2022   21:27 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin menepi. Kota kota tumbuh di kepala. Menyalakan mesin mesin. Debit debit rindu yang terperangkap dalam gaduh tubuh. Malam menyimpan cahya bulan. Angin diam dan taman taman kota bersolek. 

Orang orang tidur di bawah jembatan. Hujan begitu asam. Angin menepis kelam. Lelah jiwa di lintas optik. Layar layar yang melingkari saraf jari. Lorong lorong virtual yang mengembang. Menjadi bayang. Bulan hilang perlahan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun