Mohon tunggu...
Mutiara Nabila
Mutiara Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Kabar Mahasiswa Baru?

14 Maret 2024   09:44 Diperbarui: 14 Maret 2024   10:08 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Deni Kurniawan

Hari ini 13 Maret 2024 aku kembali teringat bahwa aku juga pernah merasakan menjadi mahasiswa baru dengan seluruh impian supaya bisa berkontribusi lebih untuk negeri ini. Maka izinkan aku bercerita tentang masa dimana aku pernah menjadi seperti kalian. Menjadi mahasiswa baru yang menggenggam harapan. Bukan hanya untuk bekerja atau menjadi sarjana. Melainkan untuk ikut mengubah jalannya sejarah.

Aku ingin memanggil kalian sebagai kawan. Umur kita tidak berbeda jauh. Percayalah kawan, bahwa kawan-kawan mahasiswa baru adalah orang-orang pilihan yang dipercaya untuk mewujudkan cinta tanah air tanpa penindasan, dan juga keadilan.

Dan tentu menjadi mahasiswa tidak sama dengan seorang siswa, menjadi mahasiswa berarti kita diharuskan menjadi orang yang perbuatanya sesuai dengan perkataanya, menjadi mahasiswa berarti kita akan berlatih untuk mengurangi praduga dan berdasarkan analisa. Dan menjadi mahasiswa maka seharusnya kita adalah generasi revolusioner, konseptor dan eksekutor bukan hanya sekedar event organizer.

Sejarah mencatat bahwa seorang pemuda menjadi tokoh yang luar biasa dalam kelebihbaikanya bagi negeri ini, tahun 1928 para pemuda berkumpul mendeklarasikan sebuah sumpah yang dapat menyatukan sebuah elemen, yaitu sumpah pemuda. Tahun 1945 pemuda harus berseteru dengan kaum tua untuk mendebatkan tentang hak dan kemerdekaan bangsa seutuhnya. Kemudian tahun 1998 ketika inflasi semakin parah para pemuda turun ke jalan untuk mencoba menurunkan rezim yang zalim.

Maka aku ingin mengatakan kembali bahwa kawan-kawan sekalian adalah orang-orang pilihan, karena tidak semua orang diberikan kesempatan yang sama untuk merasakan belajar di perguruan tinggi. Karena semakin mahalnya biaya pendidikan hingga saat ini. Siapa suruh kuliah kalau tidak punya biaya? Tapi ini adalah persoalan lebih dari itu bahwa banyak anak muda yang ingin kuliah tapi tidak di berikan kesempatan. Bahwa ada ribuan anak-anak muda yg bersinar bagai seberkas cahaya di malam hari tapi tak bisa kuliah. Maka bersyukurlah kawan-kawan yang bisa merasakan belajar di perguruan tinggi. Tapi, alangkah baiknya rasa bersyukur itu dibarengin dengan rasa kepedulian.

Maka fokuslah pada persoalan-persoalan yang kecil, dekat, dan memungkinkan kalian untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ingin kalian wakili suaranya. Status kalian sebagai mahasiswa itu hanya sementara.

Karena waktu yang singkat ini pula, jangan pernah lupakan masa depan kalian. Rencanakan karier kalian dan pikirkan bagaimana caranya agar kalian bisa tetap berjuang untuk orang-orang yang tertindas setelah tak lagi jadi mahasiswa.

Jika kalian gagal menyadari kesementaraan status kalian, memanfaatkan waktu yang singkat dengan sebaik-baiknya. Kalian bisa jadi hanya akan menjadi seperti orang-orang yang hari ini terus menerus nyinyir pada kalian: “Ke mana mahasiswa?”

Mereka adalah orang-orang yang gagal menemukan bentuk aktivismenya saat pascakampus dan tidak bisa melakukan apa-apa untuk membuat perubahan kini. Semoga itu bukan aku dan juga bukan kalian, kawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun