Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Berlari

11 September 2022   18:04 Diperbarui: 11 September 2022   18:04 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pesona dan gairah telah luruh. Tercurah. Menepi dari jarak waktu. Seperti senja yang berlari diantara ribuan titik kerisauan musafir. Tapi. Siapa yang peduli. 

Senja datang dan pergi. Atau senja terus menginap di jagat jiwa. Mengendap ke horison waktu paling tepi dan sakral. 

Mungkin jua senja bagai mata kekasih yang merona, sedang ia terluka. Mencari dekap dalam tabah dan khusuk. 

Sebelum semuanya betul betul pergi. Berlari. Hilang. Menjadi hitam. Tanpa bayang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun