Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kejutan

12 Maret 2025   15:33 Diperbarui: 12 Maret 2025   16:02 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Cerpen: Kejutan (Sumber: Leonardo AI)

Pikirannya berputar tanpa kendali.

Kenapa dia pergi begitu saja?
Kenapa dia tidak bahagia?
Empat tahun kami menunggu ini. Empat tahun.

Angin pagi menyelinap masuk melalui celah jendela, membuat bulu kuduknya meremang. Biasanya, pagi adalah waktu yang menyenangkan di rumah kecil mereka. Sederhana, tapi penuh obrolan kecil. Tentang apa yang akan mereka makan malam ini, tentang tetangga yang baru pindah, tentang harga cabai yang naik lagi. Tapi pagi ini... rumah itu terasa lebih sunyi dari sebelumnya.

Nia meraih ponselnya, menatap layar yang dingin. Tidak ada pesan dari Ardi. Tidak ada telepon. Tidak ada apa-apa.

Tangan kanannya bergetar saat mencoba mengetik:


"Mas... kamu kenapa?"

Pesan itu tertahan di layar.

Ia menghapusnya.

Kalau Ardi memang ingin bicara, seharusnya tadi dia bicara, bukan?

Nia menghembuskan napas berat dan menekan dadanya yang mulai terasa sesak. Ia berusaha mengalihkan pikirannya dengan membereskan meja makan, mencuci piring, menyapu lantai, tapi semuanya terasa seperti pekerjaan yang dilakukan oleh tubuhnya saja. Pikirannya masih terikat pada ekspresi datar suaminya. Pada langkah kakinya yang tergesa keluar. Pada piring yang masih penuh.

Ia terduduk di lantai ruang tengah, menyandarkan kepalanya ke sofa tua yang sudah mulai renggang busanya. Matanya terpejam, tapi pikirannya tetap gaduh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun