Mohon tunggu...
T. Fany R.
T. Fany R. Mohon Tunggu... Pecinta kopi, penjelajah kata, dan hobi lari

Kopi bukan hanya minuman—ia adalah teman refleksi. Buku bukan sekadar bacaan—ia adalah jendela dunia. Dan lari bukan hanya olahraga—ia adalah ruang dialog dengan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hikmah

31 Juli 2025   17:50 Diperbarui: 1 Agustus 2025   11:28 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HIKMAH DARI KEGAGALAN

Kamu Merasa Gagal, Tapi Ternyata Sedang Dilindungi

Gagal---kata yang sering kita benci, tapi nyatanya begitu akrab dalam hidup.
Gagal masuk kampus impian.
Gagal lolos seleksi kerja.
Gagal mempertahankan hubungan.
Gagal memenuhi ekspektasi orang tua, pasangan, bahkan ekspektasi diri sendiri.

Saat itu terjadi, kamu mungkin merasa hancur. Dunia seperti mengecil. Harapan terasa jauh. Rasanya ingin menyerah karena semua yang kamu usahakan seolah sia-sia. Tapi pernahkah kamu berhenti sejenak dan bertanya:
"Bagaimana kalau sebenarnya aku sedang dilindungi?"

Tidak Semua yang Gagal Itu Buruk

Kita sering memaknai kegagalan sebagai akhir. Tapi kenyataannya, banyak "kegagalan" justru adalah belokan takdir menuju keselamatan.

  • Kamu gagal diterima di pekerjaan yang kamu impikan.
    Ternyata beberapa bulan kemudian, perusahaan itu tutup karena krisis.

  • Kamu gagal menikah dengan seseorang yang sangat kamu cintai.
    Bertahun-tahun kemudian, kamu melihat bagaimana orang itu berubah dan tidak sejalan dengan nilai hidupmu.

  • Kamu gagal mencapai target yang kamu kejar mati-matian.
    Tapi kamu justru dipertemukan dengan jalur baru yang membuatmu tumbuh secara mental dan spiritual.

Gagal bukan selalu berarti kamu salah jalan. Kadang, itu adalah bentuk Tuhan menyelamatkanmu dari jalan yang tidak kamu tahu berbahaya.

Dilindungi dari Sesuatu yang Belum Kamu Pahami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun