Pagi pagi sekali
Sekerat roti segelas kopi
Tandas dalam hitungan jari
Kusulang lagi
Kutuang seteko
Kosong
Sejak gula mahal
Istriku tambah Kumal
Ia manis sih semanis gula
Sejak gula mahal ia semakin Kumal
Maka ku didihkan saja air
Kumasukkan  ke teko
Kutuang ulang kedalam cangkir
Nikmatnya berkurang sebab ampas yang kuisap
Dalam lamunan nakal kumenanti
Seorang kekasih
Yang baik hati memberi roti dan kopiÂ
Di pagi hari
Sembari bensenda gurau sama anak istri
Oh kekasih kapan kau datang
Berupa sembako BLT dan paket internet
Kini kumerana merindukan kehadiranmu