Mohon tunggu...
Tony Herdianto
Tony Herdianto Mohon Tunggu... Freelancer - Suka kopi dan jajanan

saya senang membaca dan sedang belajar menulis . senang menanam pohon atau kembang . mendengarkan musik . mencoba selaras dengan alam menyatu secara harmoni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ku Menanti Seorang Kekasih

5 Mei 2020   16:19 Diperbarui: 5 Mei 2020   16:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi pagi sekali

Sekerat roti segelas kopi

Tandas dalam hitungan jari

Kusulang lagi

Kutuang seteko

Kosong

Sejak gula mahal

Istriku tambah Kumal

Ia manis sih semanis gula

Sejak gula mahal ia semakin Kumal

Maka ku didihkan saja air

Kumasukkan  ke teko

Kutuang ulang kedalam cangkir

Nikmatnya berkurang sebab ampas yang kuisap

Dalam lamunan nakal kumenanti

Seorang kekasih

Yang baik hati memberi roti dan kopi 

Di pagi hari

Sembari bensenda gurau sama anak istri

Oh kekasih kapan kau datang

Berupa sembako BLT dan paket internet

Kini kumerana merindukan kehadiranmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun