Bagian 7Azan Zuhur menggema membuyarkan lamunanku. Rasanya sedari tadi aku duduk di kursi taman dengan novel di pangkuanku tanpa jadi membacanya. Ya,
Bagian 6Di balik jendela kamar depan, gorden terbuka sedikit oleh tangan keriputnya. Pemilik tangan itu terus menatap kakak beradik yang sedang berbin
Bagian 5"Dek ..." panggilan itu lirih di telingaku.Mbak Dini mendekatiku dan duduk sejajar. Aku terkesiap dan memperbaiki posisi duduk."M---Mbak Dini
Bagian 4Aku masih di depan jendela. Memandang lurus ke depan dan mata tertuju pada dedaunan yang gugur satu per satu.Daun kering yang kini bersahabat
Bagian 3Mbak Dini menggeleng lemah. Ia ingin mengalihkan pembicaraan tapi Ibu kembali memotong. ."Nenek selalu bersikap baik terhadap Bapak, kan?" tan
Bagian 2Ayah masih duduk beberapa menit setelah ibu menghilang. Bapak berdiri dan menghampiri aku. Tangan tuanya mengelus kepalaku tanpa kata, tapi ia
Bagian satu "Nin!" panggil ibu. Ini panggilan kedua yang tidak juga membuatku berbicara. Aku ingin menyampaikan pendapatku, tapi .... "Anin!
PrologRanting pohon di samping jendela bergerak disentuh sang bayu. Siang menjadi sejuk karena kehadirannya.Terpaan angin siang itu menggulingkan deda