Sekarang kita hidup dan merayakan lebaran yang penuh dengan kepalsuan.
Bukan sehari... Menguntai hari, aku menanti, berharap kepingan gelak tawa
Kulihat di layar kaca lelaki berbadan tegap berjas dasi mewah
Terjerembab pesona palsu yang kau biaskan itu sakit
Meski seluruh semesta telah mengkiblatkan budayanya pada kami, mohon sekali lagi engkau cermati budaya kami.
5 KUNCI SUKSES MENJALANI KEHIDUPAN TANPA PERLU KEPALSUAN
Dalam panggung dunia yang dipenuhi kepalsuan, pelita kebijaksanaan harus dinyalakan. Ketidakadilan harus dihancurkan, kebenaran harus ditegakkan.
Waktu begitu penting. Hingga ramai dibahas, seluruh penjuru mata.
Banyak orang telah terpenjara oleh sikap tipu muslihat, memiliki segala nikmat tetapi batin terbelenggu
Tak peduli menipu nuraninya yang penting mendapatkan uang
Ia membiarkan dawai-dawai biola yang lama terabaikan berdendang dalam harmoni baru, menciptakan lagu kebahagiaan yang tak pernah terduga.
Kepalsuan itu tidak terlalu jelek jika itu ada kembang atau bunga palsu.
Jika mulai hari ini, tidak lagi ada dusta ( di antara kita), mungkin kita bisa bercakap-cakap tanpa perlu pasang kuda-kuda
Bersediakah engkau kawan menuntunku pada telaga kehidupan?
Kejujuran dankepalsuan sikap, Ada diantarakedua keadaan.Perilaku yang tampaktidak terungkap, Bergantung darisuatu lingkungan.
Puisi ketujuh belas dari dua puluh rincian judul puisi tentang Ujian, khususnya tentang Ujian Berdekatan. Semoga bermanfaat.
Bertopeng wajah setampan rembulan Berbaju necis bagai pangeran
Hiruk pikuk kota tempatnya beradu nasib insan manusia ternyata juga menjadi pusat ambisi dunia
Puisi ini adalah pengungkapan penyair akan sandiwara dibulan oktober dikemas dalam kekuasan di bawah penindasan kepada para kaum bawahan
Kau bagaikan sebuah bayanganDi saat cahayaku tercerahkanDaya tarik di waktu kejayaanSemua pun mengaku teman