Filosofi Teras mengajarkan kendali diri dan ketenangan di tengah stres modern, membantu generasi muda menghadapi hidup dengan bijak dan rasional.
Mengambil alih kendali yang telah lama hilang
Ketenangan Diusahakan, Bukan Dicari!
Karena sering kali, yang kita butuhkan bukan “update dari dunia luar”
Sebenarnya, dalam keciptakan kebahagiaan, kita tidak perlu melakukan suatu hal yang sumit
Euforia lebaran terutama adalah menyantap makanan yang tidak ada dalam hari-hari lainnya. Dalam keluarga saya, tersedia lontong, burasa dan ketu
Kemampuan mengendalikan diri atas hasrat-hasrat hidup, dapat membuat kita mampu menjalani hidup dengan baik dan bahagia.
Rakus adalah dorongan tanpa batas, di mana hasrat menguasai kendali diri manusia.
Meskipun ada banyak hal yang di luar kendali kita, fokus pada hal-hal yang bisa kita ubah dan kendalikan adalah kunci untuk mengatasi insecurity
Fokus pada hal yang bisa kita kendalikan, bukan yang di luar kuasa kita. Inilah kunci untuk hidup lebih produktif, damai, dan efektif.
Kendalikan pikiran, perasaan, dan tindakan adalah kunci keseimbangan hidup dan keberhasilan pribadi.
Untuk menentukan pilihan saja, kita minta pendapat orang lain. Artinya kita telah menyerahkan remote control terhadap orang lain.
Puisi keenam dari sembilan rincian judul puisi tentang Prestasi, khususnya tentang Prestasi Kesadaran Kendali Diri. Semoga bermanfaat.
Artikel ini mengulas dampak kesehatan mental perjudian online. Pahami langkah mengidentifikasi tanda, pedoman solusi bijak, dan pencegahannya.
Jangan terlalu repot mengurus hal-hal diluar kita, karena bisa menyebabkan overthinking.
Kendali Diri & Kebahagiaan : kata kunci dlm kehidupan. Bagaimana menggunakannya bergantung bagaimana upaya kita untuk membongkar bagasi emosional kita
Tulisan ini menarik untuk dibaca bagi seseorang yang sedang bertanya-tanya mengapa dirinya selalu dimanfaatkan oleh orang lain.
Secara tidak sadar, kebanyakan dari hidup manusia dikendalikan oleh sesuatu. Sesuatu tersebut bergantung pada kondisi yang dijalani oleh individu.
Kembali ke kemanusiaan kita, artinya memilih mengarahkan diri sendiri. Jika tidak, maka akan ada orang-orang lain yang mengambil-alih kendali.
Kenapa malah duri menjadi pelampiasan dari pengandaian rasa amarah atau emosi? Terus, apa salah duri?