SanFFEST adalah awal dari perjalanan panjang perfilman nasional.
Penulisan sejarah dengan narasi yang berbeda menjadi hal penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Kementerian Kebudayaan hadir, namun Dewan Kesenian harus berbenah. Pastikan seni dan budaya tidak mati suri.
Kehadiran saya dalam acara ini adalah sebuah pencerahan.
Sejarah adalah cerminan kolektif bangsa yang harus dilindungi dan dilestarikan karena hal itu yang membentuk kehidupan manusia di hari ini.
Festival budaya adalah cermin kekayaan dan identitas bangsa.
Kini, ketika industri tumbuh dan tantangan berubah, semangat inklusivisme harus tetap menjadi nyawa FFI.
Pada akhirnya, RECAKA FMTI 2025 menjadi lebih dari festival.
Acara ini adalah contoh baik dari pendekatan "demokratisasi kebudayaan"
Akhirnya, kita bertanya: masa depan seperti apa yang sedang kita bangun?
Merevisi sejarah Indonesia
Ketika seni menjadi bahasa universal kaum marjinal, perubahan sosial bukan lagi utopia.
Sejarah adalah medan tempur antara lupa dan ingat, antara narasi dominan dan suara terpinggirkan.
Suharyanto selaku Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara (Pujasintara) menyampaikan tentang portal Khastara.
Membangun ekosistem industri film nasional yang berdampak pada ekonomi Indonesia.
Amanah UUD 45 bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia sudahkah kita lakukan?
Kekayaan Budaya yang Harus Dijaga dan Dikembangkan
Perlu adanya kerja sama dalam mengembangkan kebijakan dan program-program yang mendukung keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.
Anies Baswedan memiliki “mata baru” untuk masa depan bangsa yang lebih cerah
Pertanyaan tentang apakah harus ada Kementerian Kebudayaan yang terpisah dari Kementerian Pendidikan