Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Frans Jiu Luay Tampil Magis di Panggung Maestro

13 Juli 2025   18:28 Diperbarui: 13 Juli 2025   18:28 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Frans Jiu Luay dan Tari Hudoq dari Kalimantan Timur, tampil magis di Panggung Maestro ke-8, Museum Nasional, Sabtu, 12 Juli 2025.(Foto: Dok. Pribadi)

Pada Sabtu malam, 12 Juli 2025, di bawah sorotan lampu yang menyinari Pelataran Arca Museum Nasional Indonesia, saya menyaksikan sesuatu yang lebih dari sekadar pertunjukan seni.

Saya hadir dalam Panggung Maestro ke-8, sebuah inisiatif penting dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bersama Museum Nasional dan Yayasan Bali Purnati untuk merawat para maestro, penjaga terakhir memori kolektif bangsa.

Acara ini mengangkat tema "Menjaga Maestro, Melangkah ke Depan", menampilkan tari, tutur, musik, rasa, dan gerak dari berbagai penjuru Nusantara.

Dari Aceh, Kalimantan Timur, hingga Madura, para maestro hadir bukan hanya untuk menunjukkan keterampilan, melainkan menghadirkan nilai, filosofi, dan ketekunan lintas generasi.

Salah satu momen paling magis malam itu adalah ketika Frans Jiu Luay, maestro Tari Hudoq dari Kalimantan Timur, naik ke panggung bersama kelompoknya.

Mengenakan busana dari daun pisang kering dan topeng kayu khas Dayak Bahau, ia tak hanya menari---ia menjadi medium spiritual yang menghubungkan alam, leluhur, dan manusia.

Tari Hudoq dengan busana dari daun pisang kering dan topeng kayu khas Dayak Bahau. (Foto: Dok. Pribadi)
Tari Hudoq dengan busana dari daun pisang kering dan topeng kayu khas Dayak Bahau. (Foto: Dok. Pribadi)

Cukup banyak maestro yang tampil malam itu. Namun, kali ini saya ingin sedikit menceritakan Tari Hudoq. Pada kesempatan lain, saya akan menceritakan maestro lainnya.

Tari Hudoq: Gerak Mistis Penjaga Panen

Tari Hudoq merupakan warisan budaya tak benda dari Kalimantan Timur, khususnya suku Dayak Bahau dan Modang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun