. Ketika guru dizalimi dengan gaji rendah, Islam menunjukkan jalan keluar dengan mekanisme keuangan negara yang adil.
Profesi guru kerap disebut sebagai panggilan mulia. Namun, di tengah realita kesejahteraan yang belum berpihak, banyak sarjana pendidikan kini....
Guru Honorer madrasah; Antara Pengabdian dan Harapan Kebijakan berkeadilan
Ketika bicara tentang masa depan bangsa
Menjadi guru honorer adalah sebuah perjuangan batin yang tidak mudah. Semua butuh kesabaran, kesadaran dan kekuatan iman. Bayangkan saja, ketika kamu&
Puluhan tahun mengabdi, tapi status Honorer masih menggantung. Kini, pemerintah membuka jalan baru: PPPK paruh waktu. Harapan atau sekadar janji manis
Guru di Indonesia jauh dari kesejahteraan
Pernyataan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang membandingkan guru dengan pedagang viral di publik. Nasaruddin langsung minta maaf. Pernya
Euforia pelantikan PPPK usai. Kini tantangan nyata dimulai: setiap kerja ASN wajib terukur, terdokumentasi, dan dipertanggungjawabkan
PHK massal terus berulang. Ada solusi nyata dari negara lain, tapi Indonesia masih betah di siklus janji kosong.
Sama-sama disebut dewan, namun beda dalam segala hal. Anggota DPR dan guru bagai langit dan bumi. Bagaimana menata ulang martabat dewan?
Ketimpangan pendapatan di Indonesia semakin nyata: honorer hidup dari ratusan ribu, PNS bertahan dengan gaji terbatas, sementara DPR dan pejabat BUMN
Apakah manusiawi menggaji guru honorer 300k sebulan dan diterima 3 bulan sekali? Memangnya mereka dipaksa berpuasa seperti ular?
Jika kita masih ingin negeri ini berdiri kokoh, maka hormatilah guru dengan sepenuh hati.Sebab tanpa guru, kita hanyalah bangsa yang kehilangan arah.
Lebih lucu lagi kalau kita lihat gaya pengelolaan pendidikan. Banyak kebijakan terasa seperti treadmill: kelihatan keringetan, tapi diam di tempat.
Gaji DPR RI dengan segala fasilitasnya kerap mengundang sorotan, apalagi bila dibandingkan dengan guru honorer yang bertahan hidup dengan honor tak se
- Pengantar Buku Antologi Puisi Satupena Sulteng: Melukis Pelangi di Bumi BanggaiOleh Denny JADi sebuah desa kecil di pedalaman Sulawesi Tengah. Lokas
Malam tadi (14/08) di hari Pramuka, selepas mengajar, saya mendapatkan pesan yang isinya singkat, padat, menohok, dan membuat saya geleng-geleng
80 tahun merdeka, guru honorer masih terikat gaji kecil. Benarkah kita sudah Indonesia Maju?
Gaji 200 ribu dan berjuta pengabdian. Di balik senyum tulus guru, tersembunyi ironi "pahlawan tanpa tanda jasa".