Mohon tunggu...
Denny_JA Fanpage
Denny_JA Fanpage Mohon Tunggu... Akun dikelola oleh fanpage Denny Ja

Kumpulan Esai Denny Ja soal filsafat hidup, political economy, sastra, agama dan spiritualitas, politik demokrasi, sejarah, positive psychology, catatan perjalanan, review buku film dan lagu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nasib Guru Honorer Dan Dokumen Kultural Dari Sulawesi Tenggara

18 Agustus 2025   06:59 Diperbarui: 18 Agustus 2025   06:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dennyja.world


- Pengantar Buku Antologi Puisi Satupena Sulteng: Melukis Pelangi di Bumi Banggai

Oleh Denny JA

Di sebuah desa kecil di pedalaman Sulawesi Tengah. Lokasinya jauh dari gemerlap kota.

Berdirilah sebuah sekolah kayu yang nyaris roboh. Dindingnya retak, atapnya bocor, lantainya berderit bila diinjak.

Namun, di dalam ruangan sederhana itu, setiap pagi seorang lelaki renta datang dengan langkah pelan tapi teguh. Ia seorang guru honorer.

Tangannya gemetar ketika menuliskan huruf-huruf di papan tulis yang sudah kusam. Kapurnya sering habis.

Kadang ia hanya menulis di udara, seolah huruf-huruf itu hidup dalam imajinasi murid-muridnya.

Gajinya "setipis embun" yang hilang sebelum sempat membasahi tanah. Namun ia terus mengajar dengan mata yang bersinar.

Di matanya ada cahaya yang tidak bisa dipadamkan oleh lapar, gigil, atau janji yang tak pernah ditepati.

Puisi Rastono Sumardi yang berjudul Nasib Guru Honorer (Luwuk, 02/02/2025) merekam realitas itu dengan bahasa yang getir namun indah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun