3.Budaya lokal --- onyop, tari Umapos, adat Tumpe.
4.Cinta keluarga --- rindu ibu, doa ayah, kasih yang tak pernah habis.
5.Religiusitas --- doa, cinta kepada Tuhan, refleksi iman.
6.Identitas dan kebangsaan --- merah putih, generasi emas, cinta tanah air.
Membaca buku ini seperti berjalan di jalan desa Banggai: melewati sawah, hutan, teluk, rumah panggung, dan ruang kelas sederhana.
Tiap puisi adalah fragmen realitas, potongan jiwa, dan nyanyian tanah yang menolak dilupakan.
-000-
Kekuatan buku adalah kolaborasi  lintas usia dan profesi, menjadikan buku ini kaya perspektif.
Ia menjadi arsip budaya Banggai: makanan, tarian, tradisi, hingga lanskap alam.
Membaca buku ini terasa kejujuran emosional: meski banyak puisi sederhana, semuanya tulus.
Apa kelemahannya? Kualitas estetika tidak merata. Beberapa puisi lebih deskriptif daripada reflektif.