Joget Sadbor bikin heboh Sukabumi! Mahasiswa IPB teliti tren petani jadi live streamer TikTok.
Pengalaman pribadi ini membuka mata saya tentang realitas sosial yang memilukan. Saya sadar, meskipun tidak meminta perlakuan khusus
Di lingkungan saya, Indomie Soto Mie selalu jadi bintang utama di bingkisan kenduri. Apa karena cuma soal harga, atau ada makna lain?
dalam konsep strukturalnya (Ap Metek/depan, Ap Tulem/Tengah,Ap Hurek/Belakang). Konsep ketiga struktural inilah yg disebut suku/klen
Ketika slip gaji mengalahkan kenangan, rumah tangga pun runtuh. Fenomena guru PPPK gugat cerai suami, benarkah cinta kalah oleh status?
Istilah Rojali dan Rohana sekarang sedang populer. Pengulangan dari tren akronim 1970 dan 1980an.
Fenomena Sinta dan Romi—generasi baru pengunjung mal yang ramai tapi tak menghidupi. Satir segar tentang gaya hidup konsumtif modern.
Jadi Rojali di mal bukan soal pelit, tapi seni bertahan hidup di tengah gaya hidup urban yang memaksa kita tampil tanpa harus membeli.
Ramai tapi sepi belanja: apa yang sebenarnya kita cari di mal? Mungkin bukan barang, tapi rasa. Fenomena Rojali yang bikin kita merenung.
Fenomena Rojali bukan tren jalan-jalan biasa, tapi sinyal kelas menengah mulai tertekan. Apa dampaknya bagi ekonomi nasional?
Rojali dan Rohana bukan hanya istilah viral. Mereka adalah cermin konsumen zaman now—yang cerdas menahan belanja, tapi tetap semangat hidup.
Judi online di Indonesia mengalami peningkatan signifikan, majunya teknologi digital & smartphone membuka celah judi online masuk ke lapisan masyaraka
Media sosial memberi ruang untuk bicara, tapi sering kali membuat kita lupa cara berbicara dengan empati.
Anak masuk sekolah, orang tua masuk grup WA. Ramai info, lucu, kadang panik. Tapi, bisakah jadi ruang yang sehat dan mendukung?
Di era digital, gadget kian akrab di tangan balita. Apakah ini wujud kasih sayang, atau justru ancaman tersembunyi bagi tumbuh kembang balita?
Gaya hidupmu untuk siapa? Bahagia sungguhan atau cuma demi likes? Saatnya stop gengsi, mulai hidup sesuai realita, bukan pencitraan semata.
Di era digital saat ini, kemajuan teknologi berlangsung sangat cepat, memungkinkan siapa pun untuk mengakses berbagai informasi dari seluruh dunia han
Sound horeg: tren bising yang viral, tapi bikin genteng melayang dan hati bergetar. Keren di kuping, tapi bahaya di kehidupan nyata.
Di balik layar gadget, generasi sunyi tumbuh terhubung secara digital, tapi terputus dari akar budaya dan nilai sosial.
Sering kali kita melihat orang yang melanggar hukum, dan sudah di anggab biasa di masyarakat kita. Berikut adalah solusinya, dan peran orang tua.
![[1] Membaca sebagai Etika Kepemimpinan](https://assets-a1.kompasiana.com/images/avatar/941e83e0-d7bc-46e6-b4a7-0a40dc0aef80-613c2bcb01019006d5292102.jpg?t=t&v=40&x=40){kind=small}
