Oleh: Harmoko
Penulis Penuh Waktu dan Pengamat Sosial Konsumtif
Setelah munculnya Rojali (rombongan jaket lima ribu) dan Rohana (rombongan hanya nanya), mal-mal di Indonesia tampaknya bersiap menyambut generasi baru yang tak kalah fenomenal: Sinta dan Romi.
Sinta adalah singkatan dari Singgah Tapi Tidak Ambil. Sosok misterius ini muncul di banyak pusat perbelanjaan besar. Ia datang sendiri atau berkelompok, langkahnya ringan, wajahnya sumringah, tapi dompetnya---hanya menyimpan kartu perpustakaan dan struk parkir bekas.
Romi tak kalah legendaris. Rombongan Minum Gratisan. Mereka dikenal ahli dalam mencari booth tester minuman, menyamar jadi pengunjung potensial, lalu berpindah ke booth berikutnya begitu gigitan es krim tester menyentuh langit-langit mulut.
Kalau Rojali dan Rohana dulunya datang untuk lihat-lihat dan tanya-tanya, Sinta dan Romi datang dengan satu misi mulia: menghibur diri tanpa menyakiti saldo rekening.
Datang, Foto, Pulang
Sinta biasanya muncul sekitar pukul 11 siang, mengenakan pakaian terbaik, tas branded yang dijinjing seperti tas belanja, dan ponsel dalam genggaman erat. Ia akan singgah ke berbagai toko: Zara, Uniqlo, sampai toko parfum kelas atas. Tapi jangan salah---Sinta tidak pernah mengeluarkan dompet, apalagi kartu debit.
Tujuannya satu: konten.
Sinta tahu betul sudut terbaik untuk swafoto di depan etalase, bagaimana mengatur pencahayaan dari lampu toko perhiasan agar wajahnya tampak glowing, dan tentu saja: kapan harus mengangkat gelas kopi 40 ribu (pinjam dari teman) untuk menciptakan ilusi hidup mewah.
Begitu sesi foto selesai, Sinta akan membuka aplikasi ojek online dan kembali ke indekos sambil mengedit caption Instagram: