Fenomena Sosial: Keadilan Layanan Berdasarkan Kelas
Pengalaman pribadi ini membuka mata saya tentang realitas sosial yang memilukan. Saya sadar, meskipun tidak meminta perlakuan khusus, saya hanya berharap mendapatkan layanan sesuai standar. Namun, kenyataan yang terjadi justru menunjukkan adanya perbedaan perlakuan yang sangat mencolok.
Selama dua hari menginap di salah satu rumah sakit milik pemerintah, saya merasakan perbedaan layanan yang jauh dari pengalaman saya sebelumnya. Dulu, pergantian seprai kasur saja sulit, tetapi kali ini, seprai saya diganti dua kali dalam dua hari. Perlakuan istimewa ini membuat saya menyadari bahwa penghargaan terhadap pasien tampaknya tergantung pada sesuatu yang lain---dalam kasus ini, kemampuan finansial.
Sebagai rakyat kecil, saya meyakini bahwa setiap orang berhak mendapatkan layanan yang adil, tanpa memandang status atau kedudukan. Namun, pengalaman ini menunjukkan bahwa konsep kerukunan, kebersamaan, dan keadilan yang sering digaungkan di negeri ini terasa luntur di balik sistem kasta layanan.
Kesenjangan Layanan Berdasarkan Kelas
Perbedaan layanan di rumah sakit plat merah ini sangat nyata. Ruang kelas utama mendapatkan fasilitas terbaik, kelas satu mendapatkan fasilitas baik, kelas dua lumayan, dan kelas tiga seadanya.
Jumlah ruangan untuk kelas utama memang sedikit, tetapi pelayanannya ekstra. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan kelas tiga, yang mayoritas diisi oleh masyarakat biasa, bahkan mereka yang berjasa bagi bangsa ini. Sayangnya, mereka sering kali tidak mendapatkan layanan yang memadai.
Sebuah Harapan untuk Layanan yang Adil
Melihat kenyataan ini, saya memiliki sebuah usulan. Layanan di rumah sakit seharusnya diperuntukkan untuk semua orang tanpa terkecuali. Tidak perlu ada sistem kelas yang membeda-bedakan. Sistem kelas seharusnya dilebur menjadi satu layanan prima dan sempurna untuk semua orang.
Tuhan tidak pernah membeda-bedakan ciptaannya; rahmat-Nya di dunia diberikan untuk semua manusia. Begitu pula seharusnya layanan kesehatan. Kelas-kelas yang ada justru menjadi penghalang bagi pemberian layanan yang merata dan adil. Ini adalah harapan yang harus kita perjuangkan bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI