Ya, hidup memang penuh warna dan tak semua harus tampak baik-baik saja… Karena di sanalah ternyata letak keindahannya...
Benarkah saya adalah titisan almarhum kakek saya? Dan sampurnya telah disampirkan ke pundak saya untuk menggenapi keinginan terakhirnya?
Andai kemarin pagi sinar mentari tak terlambat datang... Semua yang beku pasti akan mencair sebelum kematiannya...
Salahkah bila suara gesekan daun dari masa lampau itu terdengar kembali? Ah, benar-benar sangat merepotkan bila suara itu mengiang tidak tepat waktu.
Oh, Sang Hyang Manon… Di mana negeri yang pernah ada itu? Negeri yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem kerta raharja itu?
Malam ini, aku akan menjemput mimpiku dengan tidur lebih awal... Mempertemukan semua jiwa-jiwa yang merindu di sebuah pesta dalam mimpiku...
Meski aku selalu membisu saat berjalan bersamamu hingga ranggas nanti... Aku tidaklah diam… Aku selalu memuja dan memuji Tuhan di dalam hati...
Perjalanan kata memang telah begitu panjang... Karena semuanya berawal dari firman...
Sejatinya impian memang merupakan bagian dari keberagaman hayati, sehingga setiap insan memang memiliki kemerdekaan untuk bermimpi bahkan meraihnya.
Rasa adalah lagu abadi baginya... Sedih, bahagia, benci, dan cinta bak melodi kehidupan... Berulang-ulang melintas dalam perjalanan panjangnya...
Menopause adalah puncak dari fase kehidupan perempuan, di mana kemerdekaan lahir batin telah menantinya.
Sakit hati Ibu pun tampaknya berangsur-angsur sembuh melihat kebahagiaan kami. Akhirnya Ibu tersenyum seraya berkata, “Ya, dia bapakmu, Le…!”
Jika nanti aku memiliki anak-anak perempuan…Akan kuceritakan juga seluruh kisah asmaraku seperti ibuku, bahkan dengan utuh...
Aku tak seperti embun di ujung rumput saat menantikanmu... Karena kelahiranmu telah pasti seperti keyakinanku...
Apakah rembulan dan matahari juga merindukan Lebaran? Untuk menghadirkan cahayanya yang memesona?
Kini aku hanya bisa membayangkan kehadiranmu di antara cahaya... Bersama angin kencang yang pernah membawamu saat kabut masih pekat...
Kau memang keponakan agak lain dari semua keponakanku, Yus… Mungkinkah karena kau adalah keponakanku yang pertama?
Meski matanya telah terpejam, akhirnya Sang Ratu dapat tersenyum untuk yang pertama... Setelah ribuan tahun kehilangan senyumannya...
Baginya, kesadaran itu adalah berkat dan anugerah yang sungguh istimewa...Untuk manusia lebih mengenal dirinya…Dan juga penciptanya…
Malam itu air mata ibuku bergulir, bagai gerimis yang datang tiba-tiba... Memecah hening merobek sunyi, membuatku terjaga dari tidur malam...