Kalau boleh tahu, berapa uang jajan yang diberikan orangtua untuk anaknya sekolah? Apakah itu diberikan dengan sistem harian, mingguan, atau bulanan?
Lalu, apakah ada hitung-hitungan sendiri perihal pemberian uang jajan  tersebut? Semisal: itu sudah termasuk biaya transportasi, makan, dan keperluan mendadak di sekolah?
Nah, adakah yang berbeda ketika tahu sekolah anakmu kini sudah dapat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan besaran uang jajan yang diberikan?
Pada akhirnya ini yang luput dibahas sepanjang program MBG ini berjalan. Jika memang uang jajan anaknya dikurangi, maka pengalokasian uangnya digunakan untuk apa?
Kita semua pasti pernah merasakan bahwa besaran uang jajan merupakan "mata uang sosial" di sekolah. Bahkan dulu mungkin kita tahu ada teman --atau, justru kita sendiri-- yang merasa minder karena tidak dibekali uang jajan oleh orangtua, kan?
Mari kita sama-sama diskusikan, Kompasiner!
Masih perlu uang jajan itu? Kalau memang iya, apa yang sebaiknya dilakukan anak dengan uang jajannya sekarang?
Selain itu, mari kita berbagi pengalaman, biasanya dulu berapa uang jajan yang Kompasianer dapat selama sekolah? Bagaimana cara mengelola uang jajan tersebut?
Silakan tulis sesuai topik berikut dengan menambahkan label Uang Jajan MBG (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
