Kasus bunuh diri dan tekanan mental generasi muda meningkat. M Imam Muddin mengingatkan pentingnya empati, mendengar, dan perspektif psikologi Islam
Tragedi bunuh diri Encuy di Garut jadi alarm serius: kesehatan mental butuh perhatian, empati, dan solusi nyata agar nyawa tak lagi melayang sia-sia
Tragedi ibu dan dua anak di Bandung jadi alarm keras. Negara lalai, masyarakat abai, keluarga gagal jadi sandaran. Kita bersalah atas kematian mereka.
Pada akhirnya, pencegahan bunuh diri adalah tentang membangun masa depan yang lebih manusiawi, inklusif, dan penuh harapan.
Tidak ada naluri yang lebih kuat dalam diri manusia selain keinginan untuk hidup. Bahkan ketika tubuhnya dipenuhi penyakit mematikan, ketika prognosis
Bunuh diri di Indonesia meningkat, mayoritas dilakukan pria. Jawa Tengah dan DIY tertinggi. Pencegahan perlu berbasis lokal.
Dino Patti Djalal ragukan kesimpulan bunuh diri diplomat Arya Daru. Ia soroti kejanggalan metode, psikologi, hingga bukti hilang & minta kasus dibuka.
Kematian misterius diplomat Arya dengan lakban di kepala mengungkap jejak digital perjuangan mentalnya. Email lama berisi curahan hati tentang bunuh d
Polisi simpulkan kematian Arya Daru bunuh diri. Namun, Hotman Paris sangsi, menyoroti kejanggalan lakban yang dinilai tak masuk akal & mustahil.
Senyumnya manis, kariernya cemerlang. Tapi hatinya kosong dan sunyi. Ia pergi diam-diam, karena dunia tak siap mendengar dirinya yang rapuh.
Sayangnya, pemecatan itu bukan jaminan bahwa perundungan akan hilang dari sekolah-sekolah. Sama seperti membuang nasi basi tidak otomatis membuat dapu
Jangan Nyerah, masih ada jalan
Ia tersenyum diluar, tapi berperang di dalam!
Bully dijadikan budaya? Bagaimana bully mempengaruhi kehidupan? Sebuah kisah sedih tentang bully.
Kita harus memahami bahwa relasi yang dianggap personal—seperti pacaran, juga butuh kontrol sosial dari masyarakat luas
Sewell Setzer III, remaja Amerika berusia 14 tahun, jatuh cinta pada chatbot AI “Daenerys”. Ia bunuh diri demi pacar AI-nya itu.
Ketenangan Diusahakan, Bukan Dicari!
Bunuh diri bukan sekadar dosa besar, tapi jeritan yang terabaikan. Mampukah kita berhenti menghakimi dan mulai memahami?
Mengapa Mahasiswa Bisa Memilih Mengakhiri Hidupnya? Menelusuri Jawaban Lewat Kacamata Émile Durkheim