Mohon tunggu...
cici trisna
cici trisna Mohon Tunggu... Baswara

Bersuara lewat pena, berdaya lewat Aksi. Menulis Masa Depan, Menerangi Negeri selalu bergerak dan memberikan dampak. Perempuan yang selalu ceria, selalu memberikan energi positif dan selalu bersinar. Suka alam dan berpetualangan, baik hati, suka menolong dan tidak sombong, rajin menabung dan mencungkilnya hehehe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Karena Kita Punya Cerita Yang Berbeda

21 Juli 2025   20:39 Diperbarui: 21 Juli 2025   20:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 13 Oktober yang lalu beranda tiktok ku dipenuhi oleh beberapa video kasus bunuh diri oleh seorang mahasiswa UNES yang kebanyakan kata-katanya seperti ini "Sangat disayangkan perempuan cantik, pintar, kreatif dan selalu ceriah ternyata memiliki beban hidup yang begitu berat sampai harus mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Mahasiswa dengan inisiao NJW ini dikabarkan bunuh diri loncat dari Mall Paragon Semarang Jawa Tengah dengan ketinggian 20 meter, bahkan sebelum ia mengakhiri hidupnya ia sempat menuliskan surat yang berisi permintaan maafnya kepada ibunya dan ia juga masih menyempatkan diri untuk membelikan ibunya kado ulang ulang tahun yang dititipkannya kepada sahabatnya.

Kasus dari NJW ini hanya salah satu contoh kasus bunuh diri yang ada di Indonesia, kasus-kasus lain masih banyak bertebaran diantaranya ada "Tragis Mahasiswa Asal Kediri Tabrakan Diri ke KA Gajayana di Tulungagung", "Tewasnya  Mahasiswa FKH Unair di Mobil dan 2 Pucuk Surat Wasiat", "Mahasiwa Torut Tewa Tergantung di Rumah Sempat Curhat Sulit Urus Skripsi" dan kasus-kasus lainnya. Dan ternyata kasus-kasus bunuh diri ini ternyata tidak hanya aku temukan pada beranda media social atau kanal berita, karena beberapa hari yang lalu nyatanya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa itu terjadi di kotaku  di Bengkulu "Mahasiswa UNIB Ditemukan Tewas Gantung Diri" seminggu sebelumnya kasus gantung diri itu telah terjadi di Kabupaten Tetangga tepatnya  di Curup Kabupeten Rejang Lebong "Mahasiswa IAIN Curup Tewas Tergantung di Kontrakan". Miris, benar-benar sangat miris, penulis sangat sedih akan kasus seperti ini.

Menurut Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI drg R Vensya Sitohang M Epid kasus bunuh diri saat ini memang senantiasa mengalami kenaikan. Ia menyebut catatan kasus bunuh diri di tahun kemarin, 2022, menyentuh 826 orang. Angka ini meningkat 6,37 persen dibandingkan 2018 yakni 772 kasus.  Catatan bunuh diri di Indonesia juga relatif jauh lebih tinggi dibandingkan rekor kasus terbanyak Singapura sepanjang 2023 yang sejauh ini tercatat mencapai 476 korban.

Peristiwa Bunuh Diri  merupakan saling keterkaitannya antara faktor sosiologi dan psikologi. Menurut Durkhaim terdapat perbedaan antara faktor sosial dan psiklogi, faktor pisikologi merupakan satu fenomena bawaan lahir, sementara faktor sosiologi konstruksi dari masyarakat. Fenomena bunuh diri bisa saja terjadi karena faktor sosial yang memengaruhi psikologi individu, sehingga individu tersebut memiliki keberanian untuk melakukan tindakan bunuh diri. Problemnya bisa berbentuk rasisme, caci maki, diasingkan dan lain sebagainya.

Adapun klasifikasi atau tipe-tipe bunuh diri, Durkhaim membagi menjadi empat tipe bunuh diri. Pertama Egoistic suicide tipe bunuh diri ini terjadi karena integrasi sosial maupun keluarga yang lemah, merasa sendiri dan tidak termotivasi untuk melanjutkan hidup. Kedua Alturisme suicide bunuh diri ini didorong oleh integrasi dan solidaritas masyarakat yang kuat, individu itu merelakan dirinya untuk bunuh diri demi satu kewajiban (memasrahkan dirinya untuk dipersembahkan kepada leluhur). Ketiga Anomic suicide adalah suatu keadaan individu yang merasa bingung, tidak punya pilihan dikarenakan kaburnya norma atau moralitas dalam satu masyarakat sehingga ia termotivasi untuk bunuh diri. Kempat  Fatalistic Suicide merupakan suatu tindakan individu yang bunuh diri dikarenakan oleh ketatnya aturan-aturan serta moralitas sehingga individu tidak punya kebebasan untuk mengekspresikan hidupnya.

Bunuh diri ini dapat terjadi karena ketidak mampuan seseorang dalam mengontrol diri, tidak kuat menghadapi beban yang terjadi dalam hidupnya, emosi yang berlebihan, kecewa terhadap sesuatu, dan faktor lain yang menggugah jiwa.

Menurut dr Khamelia menyebut belakangan ini semakin banyak remaja yang melakukan percobaan bunuh diri dan melukai diri sendiri. Pemicuhnya adalah sulitnya menahan impulsivitas atau dorongan kecenderungan impulsif yang tidak bisa dikendalikan. Banyak pasien disebutnya menganggap bunuh diri adalah satu-satunya jalan dari masalah yang dihadapi dan berpikiran sempit bawah tidak ada lagi solusi yang dapat dilakukan terhadap masalahnya kecuali kematian.

Sangat disayangkan jika masih ada manusia yang berpikiran jika kematian adalah jalan satu-satunya.  Mengapa manusia masih bisa berpikiran seperti itu? itu karena sesoarang tersebut sudah sangat jauh dari Tuhan dan  kurangnya. Tuhan telah mememberikan banyak seruan dalam Firmannya tentang larangan untuk melukai diri sendiri atau bunuh diri. Seperti dalam surat An Nisa ayat 29,

"Y ayyuhallana man l ta`kul amwlakum bainakum bil-bili ill an takna tijratan 'an tarim mingkum, wa l taqtul anfusakum, innallha kna bikum ram"

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun