Mohon tunggu...
Syifa Ann
Syifa Ann Mohon Tunggu... Penulis - Write read sleep

Alumni Sosiologi, Penyuka Puisi | Pecinta Buku Nonfiksi & Kisah Inspirasi. | Pengagum B.J Habibie. | Pengguna K'- Mobilian. | Addicted With Joe Sacco's Books. | Risk Taker. ¦ A Warrior Princess on Your Ground. | Feel The Fear, and Do It Anyway :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menerka Wajah Waktu

16 Maret 2017   23:39 Diperbarui: 16 Maret 2017   23:49 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi By @Shequates"][/caption]

Di,
Kisahkan kepadaku perihal waktu
Kaubilang ia fana
Yang abadi adalah kita
Bisakah kita bekukan waktu dalam sebuah buku?
Semua tentangmu, seperti biasa, tentu saja; Kala sumbu rasa Mengeja manusia

Bab Pertama:
Kamu adalah nyata; senyata-nyatanya rekata bermandi cahaya, selayang pandang bening gelas kaca

Bab Kedua:
Ada yang menyelinap pergi sementara;
Entah satu babak dua episode atau tiga musim,
Raib rimbanya..
Adakah sembunyi di balik akar buah Palma?

Bab Tiga:
Ternyata memang
Aksara lebih sabar dari manusia
Kau dan puisi
Kau dan hujan
Kau dan bulan
Benar katamu;
Tak ada yang lebih tabah dari Hujan Bulan Juni..
Hujan Bulan Juni tak pernah
Pecahkan gelas kaca ke bawah tanah

Bab Empat:

Kau entah, dan aku berantah

Sisa puing-puing kaca
Yang mengetuk-ngetuk jendela
Di Beranda

Bab Lima:
Kita adalah melankoli pada tepi lembah
Mengurai langkah satu demi satu
Hingga menjadi purba dalam buku waktu dan sekapur sajak,
Pada rinai butiran kias;

Ada penunjuk arah yang tak tuntas tugas,
Ada juga pencari yang diam-diam ia lepas
Sebelum pergi lekas-lekas.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun