Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Kimia

Ketua Perkumpulan Pendidik Sains Kimia Indonesia (PPSKI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan

25 November 2021   14:00 Diperbarui: 25 November 2021   14:02 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bapak tidak melarang kamu ikut bekerja, karena bapak tau penghasilan ibumu bekerja sebagai pembantu di rumah tetanggamu memanglah tidak akan cukup untuk menghidupi kalian berempat. Sementara itu ayahmu bapak dengar tidak pernah lagi memberikan nafkahnya buat kalian anak-anaknya. 

Tetapi tugas utama kamu sekarang ini adalah belajar di sekolah. Jadi bapak harap kamu lebih mementingkan sekolah daripada bekerja. Bekerja bisa kamu lakukan saat hari Sabtu dan Minggu saja. Jadi hari-hari yang lainya kamu gunakan untuk belajar, termasuk mengerjakan tugas yang dibebankan kepadamu", jelas Pak Wahyu.

"Tapi pak... Kalau hanya kerja dua hari, hasil yang didapat nggak cukup pak...".

"Untuk itu kamu tidak usah khawatir, nanti bapak akan bicara dengan bapak kepala sekolah bagaimana cara menanggulanginya. Bapak maunya sekolah membantu kamu dengan menggunakan dana infak yang tiap hari Jumat digalang oleh teman-teman mu yang tergabung dalam ekstrakurikuler kerohanian Islam. Jadi kamu tidak harus bekerja tiap hari", terang Pak Wahyu.

"Tapi saya malu pak... Harus menerima sedekah dari orang lain", kata Agus pula.

"Tidak perlu malu, yang penting kamu tidak meminta-minta. Ini memang kewajiban sekolah untuk membantu siswanya yang kurang mampu dan mengalami permasalahan seperti kamu sekarang ini. Tapi bapak belum tau alasan kamu mengapa kamu bilang ke Bu Wulan kalau mengerjakan tugas  itu tidak ada gunanya. 

Dengar ya Gus... Sekolah sudah membuat program bahwa anak kelas dua belas diwajibkan mengerjakan tugas berupa penyelesaian soal-soal literasi dan numerasi sebagai syarat untuk mengikuti penilaian semester. Dan itu sudah diketahui dan disetujui kepala cabang dinas pendidikan kabupaten kita. Sekarang bapak mau bertanya, tadi kita salat Dzuhur berjamaah di musala. Menurut kamu itu ada manfaatnya tidak?", tanya Pak Wahyu.

"Ya tentu ada pak...", jawab Agus.

"Dari mana kamu tau?".

"Menurut pelajaran agama yang saya terima selama ini, bahwa kewajiban salat itu akan ditanyakan nanti di akhirat. Orang yang salatnya baik maka amalan lainya akan diterima, orang yang salatnya rusak maka amalan lainya akan ditolak, begitu pak kata pak ustadz".

"Nah itu kamu tahu..., analoginya mirip dengan salat itulah kewajiban kamu untuk melaksanakan tugas dari sekolah. Memang sekarang ini belum terlihat manfaatnya. Akan tetapi manfaat itu baru terasa nanti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun