Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Makrifat Kebencian

28 Februari 2019   10:06 Diperbarui: 28 Februari 2019   10:06 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku membencimu tanpa koma

Wajahmu aku gambar di pelupuk mata

Namamu juga tak luput kupahat di rongga dada

Bahkan lakumu menyatu dalam deru nafasku dan nafsuku

Aku membencimu tanda seru

Sampai kusibukkan diri setiap hari

Menunggumu di persimpangan mati

Sampai-sampai aku lupa diri

Aku pasti tahu kau dimana

Setiap namamu disebut aku ikut turut

Tak peduli jikapun jantungku terus kencang berdenyut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun