Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - guru SMA

Bimantara:Dari nol belajar Menggali dari pengalaman pribadi yang menginspirasi untuk sesama:demah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kebencian: Jerat Hati yang Menjerat Diri

9 April 2024   12:54 Diperbarui: 9 April 2024   12:55 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kebencian: Jerat Hati yang Menjerat Diri

Kebencian bagaikan api yang membakar,
Melalap jiwa dan hati yang tak berakar.
Muncul dari rasa sakit dan luka yang mendalam,
Menjerat diri dalam kegelapan yang kelam.

Pikiran yang diliputi kebencian,
Terjebak dalam belenggu kegelapan.
Menebar racun ke setiap sudut hati,
Membuat hidup terasa hampa dan sepi.

Kebahagiaan takkan pernah datang,
Jika kebencian masih bersemayam.
Seperti duri yang menusuk dalam hati,
Menyebabkan rasa sakit yang tak terperi.

Bahagiakan diri sendiri,
Lepaskan kebencian, bebaskan diri.
Maafkanlah yang telah menyakiti,
Buka pintu hati untuk cinta dan kasih.

Saat kebahagiaan menyapa hati,
Kebencian takkan lagi memiliki tempat.
Cahaya cinta akan bersinar terang,
Menyinari jiwa dengan kedamaian yang tak terbilang.

Marilah kita ubah kebencian menjadi cinta,
Agar hidup terasa indah dan bahagia.
Maafkan dan bebaskan diri dari belenggu dendam,
Sambutlah kebahagiaan dengan tangan terbuka dan salam.

"Bahagiakan Diri Sendiri"

Kebencian merupakan ekspresi dari hati yang tak bahagia,
Pikiran yang terbelenggu dalam kesedihan dan kegelapan.
Maka, carilah kebahagiaan dalam diri sendiri,
Agar tidak mudah terjerumus dalam jurang kebencian.

Biarlah hati kita menjadi ladang yang subur,
Ditanami dengan biji-biji kebahagiaan dan cinta.
Saat kita bahagia, kita tidak akan mencari kesalahan orang lain,
Dan tidak mudah terpancing emosi negatif seperti kebencian.

Jadikanlah dirimu sebagai sumber kebaikan dan kedamaian,
Bersinar dengan keceriaan dan ketulusan hati.
Dengan begitu, kebencian tidak akan memiliki tempat,
Dan kita akan hidup dalam damai dan kebahagiaan yang sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun