1. Pentingnya membangun sistem pendampingan berkelanjutan, tidak hanya selama 3 bulan.Â
2. Perlunya melibatkan siswa dalam evaluasi modul untuk memastikan relevansi projek.Â
3. Kolaborasi dengan pihak eksternal (misalnya, Dinas Pendidikan atau komunitas lokal) dapat memperkaya sumber belajar P5.Â
C. PENUTUP
Implementasi tutor sebaya di SDN 21 Palu membuktikan bahwa kolaborasi antarguru menjadi kunci keberhasilan P5. Meski tantangan masih ada, langkah ini telah memicu transformasi budaya kerja dari individualis menjadi kolektif.
Ke depan, sekolah berkomitmen untuk memperluas pendekatan ini dengan melibatkan peran siswa sebagai bagian dari proses pembelajaran. P5 bukan sekadar projek, tetapi investasi untuk membentuk generasi yang berakar pada Pancasila. Dengan semangat gotong royong, optimisme untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang unggul semakin nyata.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI